DINAS KESEHATAN KABUPATEN BREBES AMBIL BAGIAN DALAM ICIFPRH 2022
The 2nd
International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health
(ICIFPRH) merupakan konfrensi /kegiatan pertemuan yang
membahas isu Keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi di Indonesia. Kegiatan ini melibatkan
pakar, pembuat kebijakan, pengelola program, LSM, mitra pembangunan, asosiasi
profesi, serta praktisi dari internasional
dan nasional. Konferensi ini diadakan setiap dua tahun sekali dengan mengusung tema yang berbeda. ICIFPRH dilaksanakan oleh Konsorsium
"Champions of Indonesia Family Planning and Reproductive Health” yang terdiri berbagai Organisasi/Institusi yang bergerak di Kesehatan Reproduksi,
Kesehatan Ibu dan Anak dan Kelaurga berencana. Jhpiego merupakan salah satu
organisasi yang menjadi Konsorsium ini.
Tema ICIFPRH tahun
2022 adalah Accelerating
the Promise of 3 Zeros in Indonesia, yang bertujuan untuk meng-highlight
kampanye dan kemajuan pelaksanaan 3 Zero di Indonesia yiatu; zero unmet need
for contraception, zero preventable maternal deaths, and zero gender-based
violence and harmful practices.
The 1st
ICIFPRH tahun 2019 telah
sukses dilaksanakan di Kota Yogyakarta pada 30
September to 2
November 2019 yang dihadiri oleh
oleh 796 pembicara dan peserta dari 18 negara, dan setidaknya 40.000 peserta
online di Kanal YouTube ICIFPRH. Pada Bulan Juni tahun 2021 dilaksanakan
pertemuan ilmiah online sebagai solusi penyelenggaraan dimasa Pandemic Covid –
19. Tahun 2022, the “Champion
of Indonesia Family Planning and Reproductive Health" beserta jejaring dan pemangku kepentingan KIA
Kesehatan Ibu dan Anak), Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana kembali berkumpul di Yogyakarta untuk membahas
progress,
keberhasilan dan tantangan seputar Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Indonesia dalam The 2nd International Conference on
Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH).
ICIFPRH 2022 merupakan
kesempatan bagi para champion mempresentasikan
praktik baik yang telah dilakukan dimasing-masih wilayah. Tidak ketinggalan projek
KBPP pilihan - Jhpiego menyampaikan best practice atau pembelajaran baik dari
beberapa Kabupaten kota dampingan Program KBPP PIlihan Jhpiego kepada
stakeholder dan jejaring KIA, KB dan Kespro di Indonesia. Diantaranya dari Kabupaten Brebes, Kota
Bandung, Kab. Karawang, Kab. Labuanbatu.
Pembelajaran baik dari
Kabupaten Brebes yang membahas tentang Pemanfaatan data sbg media Informasi dlm
pengambilan keputusan dan mempertahankan kualitas serta capaian KBPP secara
berkelanjutan yang disampaikan oleh dr. Rudi Pangarsaning Utami, M Kes. selaku
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Brebes.
dr. Rudi Pangarsaning
Utami, M Kes. menjadi salah satu pemateri di Satelit 1 Tema: Penguatan Pelayanan KBPP
berdasarkan WHO Health system Building Block. Dalam paparannya dr. Utami menyampaikan karena Kemenkes dan BKKBN
memasukan indikator KBPP dalam target RPJMN/ Renstra tahun 2020-2024 dimana Target KBPP :
•
100% (seratus per seratus) ibu bersalin di fasilitas kesehatan mendapatkan
Konseling KBPP;
•
70% (tujuh puluh per seratus) ibu bersalin menggunakan KBPP;
•
dari 70% (tujuh puluh per seratus) ibu bersalin, 50% (lima puluh per
seratus) diantaranya menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Kabupaten Brebes yang masih memiliki tanggung
jawab dalam menurunkan AKI/AKB maka KBPP merupakan program uggulan dan
prioritas utamanya di Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi. Brebes memiliki 9 Faskes
intervensi Jhpiego (5 Puskesmas ,2 PKM lama yaitu Puskesmas Ketanggungan dan
Puskesmas Bojongsari serta 3 PKM baru: Puskesmas Brebes, Kluwut dan Paguyanagn)
dan 4 RS yaitu RSUD Brebes, RS Mutiara Bunda, RS Alam Medica Bumiayu dan RS
Amanah MAhmudah.
Lebih lanjut Dr. Utami
memberikan gambaran yang dilakukan setelah menggunakan
data dashboard melalui proses monitoring dan melakukan analisis data capaian serta
standart kinerja fasilitas kesehatan. Metode analisis yang dilakukan siklus Plan,
Do, Check, Action dimana
Analisis dikaitkan dengan tools alat pantau kinerja KBPP menganalisis
telah melihat aspek/faktor sumberdaya , sarana prasarana yg tersedia,
konselingnya, pelayanan KBPP nya dan tata
kelola serta dukungan dari manajemen fasilitas kesehatan.dr. Utami juga
menampilkan Hasil analisis data yang menjelaskan perubahan kecil/besar yang cukup
berdampak terhadap capaian, baik dari sisi budgeting, membangun system maupun
meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan KB Pasca Persalinan.
Lebih lanjut dr Utami menyampaikan trend capaian KBPP Brebes periode Jan
2021 sd Juli 2022 datanya nampak
naik dan ada bulan tertentu yg turun, penurunan tersebut karena naiknya kasus Covid. Melihat data ini meskipun dibeberapa bulan terjadi penurunan namun
dibulan berikutnya dia cenderung naik, hal ini mennadakan bahwa Tim Mutu baik
dilevel faskes maupun di Kabupaten
berperan dan berfungsi cukup baik sehingga relative stabil pelayanan
KBPP nya. Terakhir dr. Utami berharap
segala upaya yang dilakukan ini dapat mendorong dalam meminimalisir
Angka Kematian Ibu dan Bayi serta stunting di Kabupaten Brebes, “Manene Slamet Bayine Sehat”.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda