Selasa, 28 Juni 2022

Hari Keluarga Nasional Tahun 2022



Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 diperingati pada 29 Juni. Harganas merupakan perwujudan pentingnya arti keluarga terhadap upaya memperkuat ketahanan nasional. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa.

Tema Hari Keluarga Nasional 2022 Tema yang diangkat pada Hari Keluarga Nasional 2022 masih sama seperti tahun lalu, yaitu fokus pada penurunan stunting anak. Harganas menjadi ajang sosialisasi kepada keluarga untuk membantu percepatan penurunan stunting.

Diketahui, saat ini angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen (SSGBI 2021). Masih ada target besar untuk capai angka stunting 14 persen pada 2024. Karena itu, keluarga adalah tonggak pertama yang harus bisa mencegah terjadinya stunting.

Melalui pencegahan sejak sebelum perkawinan, sampai 1000 hari fase kehidupan "Harganas ini akan menjadi momentum mengajak masyarakat untuk entaskan stunting di seluruh wilayah Indonesia,"

Tema besar yang akan diusung dalam penyelenggaraan Harganas adalah "Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting"

#KeluargaKerenCegahStunting.


ORIENTASI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

 


Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat adalah pilar kedua dalam Percepatan Penurunan Stunting sebagaimana tertuang dalam Perpres 72 tahun 2021. Persoalan stunting bukan hanya berkaitan dengan akses pangan bergizi dan akses sanitasi yang baik, tetapi juga berkaitan dengan perilaku masyarakat. Hal ini secara khusus berkaitan dengan pola konsumsi makanan bergizi seimbang, hidup bersih dan sehat, serta pola pengasuhan dan stimulasi.

Komunikasi perubahan perilaku merupakan sebuah proses interaktif antar individu dan komunitas untuk membangun perilaku positif sesuai dengan konteks local, sehingga mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan di daerah tersebut.

Komunikasi perubahan perilaku membangun lingkungan pendukung yang memungkinkan individu dan masyarakat untuk berinisiatif, memraktikkan, dan mempertahankan perilaku positif, sehingga program percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan dapat berjalan efektif dan efisien sesuai harapan. Untuk menjangkau sasaran perubahan perilaku di seluruh daerah, diperlukan dukungan peningkatan kapasitas tenaga yang memadai, sesuai fungsi dan perannya.



Bidan Kesehatan Masyarakat melalui seksi Promkesling telah menyelenggarakan Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Percepatan Pencegahan Stunting di Kabupaten Brebes. Kegiatan KAP ini merupakan bentuk kerja kolaboratif antara Kader Posyandu atau Kader Kesehatan dan tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas di Kabupaten Brebes . Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 27-28 Juni 2022 untuk Angkatan I dan 29-30 Juni 200 Angkatan ke II di Hotel Anggraeni jatibarang.

Senin, 27 Juni 2022

Serah Terima Alat Telemedicine dan Penandatanganan Non-Disclosure Agreement (NDA) Integrasi SAMA Viewer dan Medevo dengan Indonesia Health Services (HIS)

 


Brebes, 27 Juni 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan serah terima alat kesehatan telemedicine di Puskesmas Bumiayu Kabupaten Brebes. Kegiatan ini adalah bagian dari roadmap pilot project telemedicine 2021-2023 yang merupakan kerja sama antara Kemenkes dan PT Indofarma, Tbk. Selain serah terima alat telemedicine, PT Indofarma juga melakukan instalasi langsung di Puskesmas yang menjadi lokus pilot project.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes menerima bantuan alat telemedicine dari Kemenkes yang diwakili oleh Sigit Purwonugroho SGz, MP dari Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan

 “Saya sangat mengapresiasi cara-cara konsultasi medis dengan dokter melalui teknologi pelayanan medis jarak jauh (telemedicine) yang sedang dilakukan oleh Kemenkes ini. Saya berharap dengan adanya alat ini, dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis di RS. Kariadi Semarang,” ungkap Ineke.

Rombongan pun melanjutkan untuk penyerahan alat telemedicine ke Puskesmas Bumiayu, yang disambut dan diterima langsung oleh Kepala Puskesmas Bumiayu, H. dr. Ali Budiarto, MM

Inovasi pelayanan kesehatan jarak jauh sangat bermanfaat mengurangi jumlah masyarakat yang datang ke fasilitas medis untuk melakukan konsultasi medis secara manual.

“Dengan hadirnya alat ini, dokter melakukan pemeriksaan Kesehatan, tim medis yang bertugas di Puskesmas Bumiayu mampu memanfaatkan peralatan yang diterima dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah bumiayu khususnya dan brebes pada umumnya”, Ujar dr. Ali dalam sambutannya.

PT Indofarma sebagai bagian dari holding BUMN farmasi, anak perusahaan Biofarma yang berfokus pada pengembangan alat kesehatan, bersinergi dengan Kemenkes dalam untuk melaksanakan Pilot Project Telemedicine langsung memberikan praktek penggunaan alat tersebut.

Dalam kesempatan ini juga perwakilan dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Direktur Tata Kelola Yankes, Direktur Tata Kelola Kesmas, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh ibu Rofikhoh,SKM, MGz Seksi Pelayanan kesehatan primer dan kestrad dinkes prov jateng

 





Kamis, 23 Juni 2022

Selamat Hari Bidan Nasional Tahun 2022

 


Terima kasih untuk seluruh Bidan yang luar biasa, selalu membantu para Ibu melahirkan kehidupan baru. Tetap menjadi garda terdepan untuk membantu dan menyelamatkan para Ibu yang melahirkan.

Selamat Hari Bidan Nasional 2022..

"Perjalanan Panjang Profesi Bidan Mewujudkan Generasi Unggul Menuju Indonesia Maju".

#haribidannasional

#IkatanBidanIndonesia

#IBIBrebes

Rabu, 22 Juni 2022

Pertemuan Sosialisasi SMILE

 


Pertemuan Sosialisasi SMILE ( Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik secara Elektronik )

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengadakan pertemuan Sosialisasi pengunaan Aplikasi SMILE ( Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik secara Elektronik ), di Aula Dinas Kesehatan Rabu 22 Juni 2022. Peningkatan dan penguatan akses dan mutu pelayanan kesehatan menjadi prioritas dalam Pembangunan Kesehatan. Salah satunya dalam pemenuhan dan peningkatan kualitas Vaksin Imunisasi dan perbekalan kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mempunyai kewajiban untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan vaksin Imunisasi di pelayanan kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut pengelolaan vaksin Imunisasi di fasilitas kesehatan harus dilakukan dengan efektif dan efesien. Ini dalam upaya persiapan penggunaan aplikasi SMILE pada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional ( BIAN ).

Pertemuan ini diikuti sebanyak 38 orang, dari 38 Puskesmas Se-Kabupaten Brebes. Dengan pemateri Slamet Riyadi, S.Kom, Doni Hendri, M.Pharm.Sci.Apt dan Junaenatin, SKM.

Senin, 20 Juni 2022

Orientasi Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman Bagi Pengelola Jasa Boga di Pondok Pesantren

 



Kesehatan Lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan dengan tujuan untuk mewujudkan kualitas yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam pasal 162 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Kesehatan. Kesehatan identik dengan hygiene dan sanitasi, termasuk hygiene sanitasi pangan.

Hygiene sanitasi pangan merupakan upaya pengendalian terhadap faktor pangan, orang, tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Ukuran keamanan pangan dapat berbeda satu orang dengan orang lain atau satu negara dengan negara lainnya, sesuai dengan budaya dan kondisi masing-masing.

Untuk itu perlu adanya aturan yang menetapkan norma dan standar yang harus dipatuhi bersama. Di tingkat internasional dikenal dengan standar Codex yang dipelopori oleh WHO dan FAO yang mengatur standar pangan dalam perdagangan internasional, sedangkan di Indonesia, standar dan persyaratan kesehatan untuk pangan ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pada Selasa (21/06/2022), Kepala Dinas Kesehatan, yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Rudi Pangarsaning Utami, M.Kes mengatakan dalam sambutannya, ada banyak harapan dengan pertemuan ini, diantaranya adalah Pondok Pesantren dapat menciptakan atau mewujudkan Kesehatan lingkungan di pondok pesantren masing-masing khususnya dalam hal pengelolaan makanan dan minuman atau jasa boga yang ada di pondok pesnatren.

 

Dengan berdasarkan peraturan perundangan tersebut di atas dan didukung dengan fakta di lapangan, serta masih banyak pondok pesantren yang sangat minim pengetahuan bagi penjamah dan penanggung jawab makanan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menganggap pentingnya untuk memfasilitasi pondok pesantren dengan  melakukan kegiatan Orientasi Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman Bagi Pengelola Jasa Boga di Pondok Pesantren yang ada di kabupaten Brebes.



Sabtu, 18 Juni 2022

Hepatitis Akut

 Penyakit Hepatitis Akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini. Meski belum diketahui pasti penyebab penyakit Hepatitis Akut pada Anak diduga disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dll. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan. Untuk mencegah risiko infeksi orang tua diharapkan meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat. Selain itu, untuk mencegah penularan Hepatitis Akut melalui saluran pernafasan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas. Upaya lainnya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan Hepatitis Akut adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit Hepatitis Akut. Secara umum gejala awal penyakit Hepatitis Akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal. Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil. #WaspadaHepatitisAkut #TetapJagaProkes #IklanLayananMasyarakat


BIAN - BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL

 


Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022, diharapkan orang tua segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi rutin.

Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan.
Pertama, menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak kelas 5 dan 6 SD untuk mencegah potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa.
Kedua, digitalisasi data imunisasi. Satu aplikasi pencatatan imunisasi secara digital. yakni Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Tidak ada lagi pencatatan manual di buku, semua data imunisasi anak akan langsung dimasukkan di ASIK yang terintegrasi dengan PeduliLindungi.
Ketiga, imunisasi anak nantinya akan dilakukan melalui undangan di aplikasi. Sehingga Pemda maupun tenaga kesehatan sudah mengetahui anak yang belum divaksinasi.
BIAN dilaksanakan selama satu bulan, bertahap di seluruh provinsi Indonesia. Tahap pertama dilaksanakan mulai Mei 2022 di seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tahap kedua dilaksanakan mulai Agustus 2022 di seluruh provinsi di Jawa dan Bali.
Terlaksananya Bulan Imunisasi Anak Nasional meliputi kegiatan imunisasi tambahan Campak Rubela dan imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib) dengan baik dan dapat mencapai target yang diharapkan.
Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis.

JOGO TONGGO

 Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menerima kunjungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang melakukan monitoring program Intip Jogo Tonggo di Kabupaten Brebes. Dinkes Kab Brebes mengunjungi kelurahan Limbangan, kelurahan Brebes, dan desa Padasugih sebagai desa atau kelurahan Percontohan Intip Jogo Tonggo.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah melakukan monitoring dengan tujuan mengevaluasi program Jogo Tonggo di Kabupaten Brebes sebagai bahan perbaikan program kedepan agar lebih maksimal.

Meski kondisi grafik penyebaran Covid-19 di Kabupaten Brebes belakangan sudah menunjukan penurunan, namun hal tersebut tidak menjadikan pihak terkait untuk lengah dan abai. Program Jogo Tonggo yang merupakan inovasi pemberantasan Covid-19 berbasis kewilayahan yang dibentuk berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 harus tetap dilaksanakan.

Model Jogo Tonggo dikeluarkan daam situasi emergency, dikeluarkan relative cepat dengan penjelasan, proses pelaksanaan manajemen yang dirasa masih perlu penjabaran dan tidak dilakukan pelatihan terhadap pelaksanaan secara detail sehingga perlu dilakukan penyempurnaan dan pengembangan pedoman dalam bentuk modul Jogo Tonggo.



BIAN

 


Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan adalah kegiatan penyelenggaraan program imunisasi anak nasional yang merupakan 2 bagian pilar dari 6 pilar transformasi kesehatan Indonesia, yaitu pilar pertama yang berisi tentang transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang berbicara tentang pencegahan, dan pilar keenam yaitu transformasi sistem teknologi informasi kesehatan.

 

Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan telah melakukan transformasi dengan menambah jumlah vaksin / imunisasi wajib sebanyak 3 vaksin yang akan berikan kepada masyarakat, diantaranya :

 

         1.    Vaksin HPV yang dipergunakan untuk melakukan pencegahan Kanker Serviks untuk para Ibu

         2.    Vaksin PCV untuk Pneumonia pada Balita

         3.    Vaksin Rotavirus untuk penyakit diare pada Balita

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak – Rubella serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT – HB – Hib  yang terlewat.

Dengan pencanangan program BIAN diharapkan mampu menciptakan anak-anak Indonesia yang lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang dapat mengganggu hingga mengancam kesehatannya. Kita dapat mempersiapkan anak-anak yang nantinya akan berada di usia kerja yang berkualitas, unggul, sehat dan produktif.