Rabu, 31 Agustus 2022

Komitmen Dinas Kesehatan Brebes dalam meningkatkan kualitas dan capaian KB Pasca Persalinan dengan Orientasi Data Dashboad KBPP untuk semua Fasilitas Kesehatan di Kab. Brebes

 


Saat ini Kementrian Kesehatan dan BKKBN memasukkan KBPP kedalam indicator RPJMN/RENSTRA tahun 2020 -2024. Kebutuhan pengumpulan data, terutama dalam kaitannya dengan layanan Keluarga Berencana Pasca-Persalinan atau PPFP, telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor yang berkontribusi yang berpotensi meningkatkan kepemilikan pemerintah terhadap proses implementasi PPFP di Indonesia.

Sejauh ini Program KBPP Pilihan Jhpiego melakukan pengukuran, analisis dan pelaporan output dan outcome program untuk memastikan pelaksanaan program dilakukan dengan efektif sehingga tercapai hasil yang diharapkan. Sumber data utama yang digunakan adalah  catatan KB di ruang KB atau ruang bersalin di fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit dan puskesmas dampingan program KBPP Pilihan. dr. Rudi Pangarsaning Utami M Kes. kepala bidang Kesehatan Masyarakat yang membuka kegiatan ini menyampaikan bahwa “ KBPP merupakan program prioritas dan unggulan yang bisa dibanggakan dari Kapupaten Brebes karena kita telah memiliki Trainning Center KBPP di RSUD Brebes, punya Fasilitataor yang solid dan tim work yang bagus, semua fasilitas kesehatan di Kab. Brebes mayoritas sudah dilatih KBPP, sehingga kita perlu terus semangat mengimplementasikan Pelayanan KBPP baik secara kualitas maupun kuantitas capaian. Lebih lanjut dr Utami menegaskan bahwa  salah satu  upaya strategi peningkatan kualitas KB Pascapersalinan adalah terkait pencatatan dan pengelolaan data Dasboard KBPP ini sangat penting dan perlu  diperhatikan karena Pencatatan dan Pelaporan KBPP yang spesifik dan terintegrasi dengan indikator pelayanan KB dan KIA. Termasuk bagaimana menganalisanya datanya,  apakah data yang dikumpulkan hanya sekedar dicatat, diinput atau sudah dimanfaatkan dengan baik untuk melakukan identifikasi masalah dan pengambilan keputusan.  Lanjut beliau jika data sudah dimanfaatkan dengan baik maka akan  dapat terlihat dengan jelas area-area yang membutuhkan peningkatan. Apakah di kompetensi Sumber Dayanya, Sarana prasarana, Konselingnya, pelayanannya atau dukungan fasilitas kesehatannya.

 

Berdasarkan hal tersebut  untuk membantu tim peningkatan kualitas pelayanan fasilitas kesehatan  Kabupaten Brebes dalam hal ini Dinas Kesehatan dan DP3KB memandang perlu dan berkomitmen menyelenggarakan peningkatan kapasitas atau Orientasi scale up  pengelolaan  Data Dashboard KBPP untuk semua fasilitas kesehatan termasuk yang diluar intervensi Jhpiego.

 

Kegiatan ini mengundang semua fasilitas kesehatan  yaitu 2 RS Daerah, 6 RS Swasta 3 klinik dan 38 Puskesmas di Kab. Brebes, dimana yang hadir dari masing-masing faske adalah PIC (Person In Charge) Data dan Bikor atau Management RS. Orientasi Data Dashboard dilaksanakan pada tgl 31 Agustus dan 1 September 2022 di Gedung IDI dengan Nara Sumber Tim dari Jhpiego, Yosephine Ryana selaku IT Specialist dan Iffah Udiana sebagai Program Officer KBPP Pilihan Jhpiego  untuk Kabupaten Brebes. Kegiatan yang terbagi dalam 2 pertemuan selama 2 hari ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen Fasilitas Kesehatan terhadap pengelolaan data sebagai media informasi yang dapat dianalisis sehingga bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan sekaligus berperan sebagai indicator  kualitas kinerja dan harusnya berbanding lurus dengan kuantitas pelayanan di fasilitas kesehatan.



Senin, 29 Agustus 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BREBES AMBIL BAGIAN DALAM ICIFPRH 2022

 


The 2nd International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH) merupakan konfrensi /kegiatan pertemuan  yang membahas isu Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di Indonesia. Kegiatan ini melibatkan pakar, pembuat kebijakan, pengelola program, LSM, mitra pembangunan, asosiasi profesi, serta praktisi dari internasional dan nasional. Konferensi ini diadakan setiap dua tahun sekali dengan mengusung tema yang berbeda. ICIFPRH  dilaksanakan oleh Konsorsium "Champions of Indonesia Family Planning and Reproductive Health” yang terdiri berbagai Organisasi/Institusi yang bergerak di Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Ibu dan Anak dan Kelaurga berencana. Jhpiego merupakan salah satu organisasi yang menjadi Konsorsium ini.

Tema ICIFPRH tahun 2022 adalah Accelerating the Promise of 3 Zeros in Indonesia, yang bertujuan untuk meng-highlight kampanye dan kemajuan pelaksanaan 3 Zero di Indonesia yiatu; zero unmet need for contraception, zero preventable maternal deaths, and zero gender-based violence and harmful practices.

The 1st ICIFPRH tahun 2019 telah sukses dilaksanakan di Kota Yogyakarta pada 30 September to 2 November 2019 yang dihadiri oleh oleh 796 pembicara dan peserta dari 18 negara, dan setidaknya 40.000 peserta online di Kanal YouTube ICIFPRH. Pada Bulan Juni tahun 2021 dilaksanakan pertemuan ilmiah online sebagai solusi penyelenggaraan dimasa Pandemic Covid – 19. Tahun 2022, the “Champion of Indonesia Family Planning and Reproductive Health" beserta jejaring dan pemangku kepentingan KIA Kesehatan Ibu dan Anak), Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana  kembali berkumpul di Yogyakarta untuk membahas  progress, keberhasilan dan tantangan seputar Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Indonesia dalam The 2nd International Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH).

ICIFPRH 2022 merupakan kesempatan bagi para champion mempresentasikan praktik baik yang telah dilakukan dimasing-masih wilayah. Tidak ketinggalan projek KBPP pilihan - Jhpiego  menyampaikan best practice atau pembelajaran baik dari beberapa Kabupaten kota dampingan Program KBPP PIlihan Jhpiego kepada stakeholder dan jejaring KIA, KB dan Kespro di Indonesia.   Diantaranya dari Kabupaten Brebes, Kota Bandung, Kab. Karawang, Kab. Labuanbatu.

 


Pembelajaran baik dari Kabupaten Brebes yang membahas tentang Pemanfaatan data sbg media Informasi dlm pengambilan keputusan dan mempertahankan kualitas serta capaian KBPP secara berkelanjutan yang disampaikan oleh dr. Rudi Pangarsaning Utami, M Kes.  selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Brebes.

 

dr. Rudi Pangarsaning Utami, M Kes. menjadi salah satu pemateri di Satelit 1 Tema: Penguatan Pelayanan KBPP berdasarkan WHO Health system Building Block. Dalam paparannya dr. Utami  menyampaikan karena Kemenkes dan BKKBN memasukan indikator KBPP dalam target RPJMN/ Renstra tahun 2020-2024 dimana Target KBPP :

           100% (seratus per seratus) ibu bersalin di fasilitas kesehatan mendapatkan Konseling KBPP;

           70% (tujuh puluh per seratus) ibu bersalin menggunakan KBPP;

           dari 70% (tujuh puluh per seratus) ibu bersalin, 50% (lima puluh per seratus) diantaranya menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

 

Kabupaten Brebes yang masih memiliki tanggung jawab dalam menurunkan AKI/AKB maka KBPP merupakan program uggulan dan prioritas utamanya di Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi. Brebes memiliki 9 Faskes intervensi Jhpiego (5 Puskesmas ,2 PKM lama yaitu Puskesmas Ketanggungan dan Puskesmas Bojongsari serta 3 PKM baru: Puskesmas Brebes, Kluwut dan Paguyanagn) dan 4 RS yaitu RSUD Brebes, RS Mutiara Bunda, RS Alam Medica Bumiayu dan RS Amanah MAhmudah.

Lebih lanjut Dr. Utami memberikan gambaran yang dilakukan setelah menggunakan data dashboard melalui proses monitoring dan melakukan analisis data capaian serta standart kinerja fasilitas kesehatan. Metode analisis yang dilakukan siklus Plan, Do, Check, Action dimana  Analisis dikaitkan dengan tools alat pantau kinerja KBPP menganalisis telah melihat aspek/faktor sumberdaya , sarana prasarana yg tersedia, konselingnya, pelayanan KBPP nya dan  tata kelola serta dukungan dari manajemen fasilitas kesehatan.dr. Utami juga menampilkan  Hasil analisis data yang menjelaskan perubahan kecil/besar yang cukup berdampak terhadap capaian, baik dari sisi budgeting, membangun system maupun meningkatkan kualitas dan kuantitas  pelayanan KB Pasca Persalinan.  Lebih lanjut dr Utami menyampaikan trend capaian KBPP Brebes periode Jan 2021 sd Juli 2022 datanya nampak naik dan ada bulan tertentu yg turun, penurunan tersebut karena naiknya kasus Covid. Melihat data ini meskipun dibeberapa bulan terjadi penurunan namun dibulan berikutnya dia cenderung naik, hal ini mennadakan bahwa Tim Mutu baik dilevel faskes maupun di Kabupaten  berperan dan berfungsi cukup baik sehingga relative stabil pelayanan KBPP nya. Terakhir dr. Utami berharap  segala upaya yang dilakukan ini dapat mendorong dalam meminimalisir Angka Kematian Ibu dan Bayi serta stunting di Kabupaten Brebes, “Manene Slamet Bayine Sehat”.

Senin, 08 Agustus 2022

PELATIHAN KEGAWATDARURATAN BENCANA DI PERKANTORAN

 


Penanggulangan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bersifat prefentif, penyelamatan, dan rehabilitatif yang harus diselenggarakan secara koordinatif, komprehensif, serentak, cepat, tepat, dan akurat melibatkan lintas sektor dan lintas wilayah sehingga memerlukan koordinasi berbagai instansi terkait dengan penekanan pada kepedulian publik dan mobilisasi masyarakat. Upaya mitigasi bencana merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana. Mitigasi bencana dilakukan untuk mengantisipasi kejadian bencana, guna meminimalkan korban dan kerugian. Upaya-upaya yang dapat dilakukan sebelum terjadi bencana dapat berupa pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Pembangunan fisik dapat dilakukan dengan rekonstruksi bangunan, baik bangunan perumahan, pendidikan, rumah sakit maupun fasilitas umum.

Pelaksanaan mitigasi bencana yang berorientasi pada peningkatan kemampuan karyawan melalui partisipasi masyarakat akan mengarah kepada: upaya mitigasi bencana bersama karyawan di Kawasan.

Tujuan dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes ini adalah :
1. Meningkatkan pemahaman tentang konsep dasar dan teori mitigasi bencana
2. Meningkatan kemampuan dalam melakukan perencanaan mitigasi bencana (struktural dan non struktural).
3. Memahami bahaya dan kerusakan akibat bencana
4. Memahami mekanisme kerusakan
5. Memahami cara-cara dan tindakan mitigasi bencana