Kamis, 31 Agustus 2023

Rakor dan Evaluasi, Titik Awal Pecahkan Permasalahan Kesehatan

 


Rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi bidang kesehatan merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki program pembangunan, khususnya untuk tahun-tahun mendatang. Momen ini menjadi titik awal bagi segenap pihak terkait, agar berbagai permasalahan kesehatan dapat dipecahkan.

Demikian disampaikan Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH dalam memimpin acara Rapat Koordinasi dan Evaluasi Bidang Kesehatan di damping Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes,  di Aula Puskesmas Tanjung, Kecamatan tanjung Kabupaten Brebes, Kamis (31/8).

"Hakikat dan arti penting dari kegiatan ini, bukan hanya menyukseskan pembangunan, bukan sekedar dari perencanaan serta realisasinya saja, namun lebih menitik beratkan ke efek, nilai serta manfaat dari perencanaan program kesehatan," katanya.

Urip menekankan, bahwa kita harus cepat dan tanggap untuk menjawab pengaduan dari masyarakat. Karena ada banyak pengaduan yang dilakukan oleh masyarakat kita. Kita juga harus aktif lewat nomer pengaduan, lewat sosial media sebagai ruang komunikasi, karena Masyarakat ingin dilayani dengan cara sesederhana, minimal pengaduan itu kita jawab dulu.

"Dalam hal ini juga penanganan Stunting, terus digenjot dengan GASPOL (Gerakan Atasi Stunting Peduli Donasi Telur-red). Peningkatan IPM, melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan semua indikatornya. Termasuk, semua masalah yang muncul akibat usia pernikahan terlalu dini masih perlu pengawalan," ungkapnya.

 

Terpenuhinya kesehatan sebagai pelayanan dasar, lanjut Urip, menjadi prioritas dalam mendongkrak peningkatan IPM. Sebab, dengan angka 67,3 persen IPM Kabupaten Brebes terbilang rendah karena minimal di angka 70 persen. Bahkan, kendala belum meratanya sumber dan ketersediaan air bersih. Termasuk, banyaknya rumah yang belum memiliki jamban dan sanitasi buruk menjadi pemicu persoalan baru.

 

"Melalui evaluasi dan rencana kerja hari ini, harapannya kolaborasi dan sinergitas semua BLUD Puskesmas lebih maksimal. Sebab, ujung tombak kesehatan dan fasyankes memang di Puskesmas," terangnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Brebes Ineke Tri Sulistyowati menambahkan, sejumlah program kesehatan sudah dirancang guna membangun Brebes menjadi Kabupaten Sehat. Seperti, persiapan mengejar nilai akreditasi kesehatan Kabupaten Brebes yang akan dinilai langsung oleh lembaga surveior Semar Bhakti Nusantara. Kemudian, penerapan Rekam Media Elektronik (RME) dari total 38 Puskesmas. Bahkan, 24 puskesmas sudah dilakukan ujicoba RME.

 

"Selain program tersebut, eradikasi Frambusia, menekan AKI-AKB juga menjadi prioritas penanganan terintegrasi," tandasnya

 

Selasa, 22 Agustus 2023

PEMKAB BREBES MEMBERIKAN BANTUAN KE SAUDARA JEPRI

 


Brebes-Hari ini, Selasa 22 Agustus 2023 Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin, SH, MH di damping Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Brebes, Drs. Masfuri, MM, Ketua Baznas Brebes, Abdul Haris S.Ag, camat Tonjong dan Kepala Puskesmas Kutamendala, dr. Ida Rakhmawati beserta dokter puskesmas dan bidan serta Kepala Desa Kutamendala berkunjung ke saudara Jepri Ramadhan. Warga Desa Kutamendala RT. 06 RW 06 anak dari bapak Sohiron terkait viralnya berita di medsos yang memberitakan yang bersangkutan tinggal ditempat yang tidak layak huni dan menderita penyakit kanker tulang untuk melihat kondisi yang sebenarnya.

“Saudara Jepri ini sedang proses penyembuhan luka, kita akan selalu memantau melalui tim Kesehatan dari Puskesmas setempat. Karena beliau masih terlalu muda, jadi prioritas pertama adalah penyembuhan kakinya”, terang Pj Bupati dalam wawancaranya Bersama awak media.

Dalam hal ini, Kepala Dinas Kesehatan juga memberikan penjelasan bahwa saudara Jepri karena pasca operasi ada abses atau tumpukan nanah, bukan karena kanker tulang tuturnya Ketika ditanya penyakitnya yang bersangkutan. “Informasi yang disampaikan warga di sosial media itu tidak ada konfirmasi dengan kita selaku tim Kesehatan, kami dari dinas Kesehatan melalui puskesmas kutamendala akan memantau terus kesehatannya. Dan rencanaya kamis besok beliau akan kita rujuk ke poli ortopedi di Rumah Sakit Bumiayu”, imbuh ineke

Sekitar 1,5 tahun yang lalu saudara Jepri jatuh dari pohon kelapa dan ternyata sempat jatuh lagi dari sepeda. Akibat jatuh tersebut tidak ditindaklanjuti dengan pengobatan  yang tuntas sehingga terjadi abses atau penumpukan nanah dan bengkak, sehingga harus diamputasi di RS Muwardi Surakarta.

Pada Kesempatan ini Pemerintah Kabupaten Brebes dalam kunjungannya, melalui Pj Bupati Brebes juga memberikan bantuan kepada keluarga saudara Jepri.



Sabtu, 12 Agustus 2023

HUT IBI BREBES KE-72 ADAKAN SEMINAR KESEHATAN BERSAMA dr. LULA KAMAL, M.Sc

 


BREBES- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-72 Tahun 2023, IBI Kabupaten Brebes mengadakan kegiatan Seminar Kesehatan dengan tema "Satukan Langkah Dalam Transformasi Kesehatan Untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti" bertempat di Islamic Center, Sabtu (12/8/2023).

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh PJ Bupati Brebes Urip Sihabudin, SH, MH, dihadiri Ketua Pengurus IBI Kabupaten Brebes Uji Rahayu, S.ST, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes,  PD IBI Jawa Tengah, Hj. Sumarsih S.ST, Mh, dr. Lula Kamal, M.Sc, serta sejumlah pejabat Pemda dan sejumlah Organisasi Profesi Kesehatan Kabupaten Brebes.

Dalam sambutannya PJ Bupati Brebes menyampaikan bahwa, Bidan itu adalah tugasnya begitu banyak. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merupakan satu-satunya wadah dari para bidan yang memiliki posisi penting dan strategis dalam pembangunan kesehatan, yakni penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui pemberian pelayanan kesehatan yang berkesinambungan kepada masyarakat.

"Bidan berperan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta mempersiapkan generasi yang berkualitas," terang PJ Bupati.

PJ Bupati juga mengatakan, sejauh ini kiprah IBI telah banyak memberikan andil positif dalam dunia kesehatan, terutama di bidang pelayanan dan perawatan kesehatan ibu dan anak, semuanya itu tentunya tidak lepas dari kinerja bidan, baik Bidan Desa, Puskesmas maupun Bidan Praktek Mandiri.

Tidak hanya itu, melalui seminar sehari ini, Bupati mengingatkan kepada para bidan, tugasnya melayani masyarakat itu termasuk tugas kemanusiaan.


Seminar Kesehatan dalam rangka HUT Ke-72 IBI Kabupaten Brebes dihadiri ribuan bidan se-Kabupaten Brebes dalam hal ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes menjadi narasumber pertama dengan materi “Kebijakan Dalam Upaya Menurunkan AKI/AKB dan Stunting di Kabupaten Brebes.

Kemudian dilanjutkan oleh dr. Lula Kamal, M.Sc sebagai narasumber kedua yang mengangkat materi “Peran Penting ASI Dalam Cegah Stunting”. (rensa)


Video : https://www.youtube.com/Dinkes%20Brebes 

Minggu, 06 Agustus 2023

GERAKAN ATASI STUNTING PEDULI DONASI TELUR

 


Sabtu, 5 Agustus 2023 telah dilaksanakan program intervensi pemberian makanan sehat setiap hari kepada balita berpotensi stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronis atau GASPOL ( Gerakan Atasi Stunting Peduli Donasi Telur ) diwilayah Puskesmas Salem Kec. Salem dan wilayah Puskesmas Buaran Kec. Bantarkawung Kab. Brebes Jawa Tengah. Dimana Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes yang didampingi oleh subkor Kesga Gizi memberikan donasi telur di desa Windusakti, desa Tembongraja, Desa Indrajaya dan Desa Cibentang.

Dalam Kegiatan ini juga didampingi oleh Kepala Puskesmas Salem dan kepala Puskesmas Buaran beserta Kepala Desa, Bidan Desa, Kader Posyandu, Petugas Gizi Puskesmas serta Petugas Promkes Puskesmas.

“Tujuannya program ini untuk meningkatkan intervensi spesifik dengan pemberian protein hewani (telur), dan meningkatkan cakupan intervensi kepada kelompok sasaran yakni duta stunting dan ibu hamil,” kata Ineke

“GASPOL dimulai Maret 2023 sampai Desember 2024, nantinya pemerintah bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memantau dan memastikan donasi sampai ke keluarga sasaran, dan dilakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali di setiap tingkatan kabupaten, kecamatan dan desa,” tegasnya.



Selasa, 01 Agustus 2023

Brebes Masuk Verifikasi Kabupaten Kota Sehat Nasional Tahun 2023

 


Bersama dengan Kabupaten lain se Indonesia, Kabupaten Brebes masuk verifikasi Kabupaten Kota Sehat tingkat nasional tahun 2023, verifikasi lapangan kali ini dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (1/08/23) di Ruang Rapat Bupati.

Hadir langsung dalam kegiatan ini PJ Bupati Brebes, Urip Sihabudin, SH, MH, Kepala Bappelitbang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ketua Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Brebes, dan bersama leading sektor terkait.

Sebagai entry point mewujudkan Kabupaten Brebes yang sehat, mulai tahun 2021 – 2022, menetapkan 9 (sembilan) tatanan Kabupaten Sehat diantaranya Kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, Permukiman dan Fasilitas Peribadatan, Pasar Rakyat, Satuan Pendidikan, Pariwisata, Transportasi dan Lalu Lintas, Perkantoran dan Indsutri, Perlindungan Sosial serta Pencegahan dan Penanganan Bencana. Kesembilan tatanan tersebut dikupas secara detail oleh tim verifikator dari Kemenkes RI,  Kemendagri RI,  Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan BAPPENAS serta yang lainnya.

Menurut Bupati PJ Bupati Brebes hal ini bisa menjadi motivasi dan semangat mewujudkan Kabupaten Brebes menjadi Kabupaten Kota Sehat secara paripurna, “Menjadi penyemangat kita dan insya Allah tahun depan dapat mencukupi terkait standar yang menjadi catatan serta evaluasi,” katanya.

Diterangkan PJ Bupati terkait catatan dan evaluasi dari verifikator adalah belum adanya sertifikasi administrasi berkas pendukung seperti surat keputusan (SK) Kepala Daerah, dan Peraturan Daerah (Perda), “Kedepan ini harus menjadi bagian yang harus dipenuhi,” tandasnya.

Tidak hanya itu, PJ Bupati Brebes minta kedepan untuk ditingkatkan lagi termasuk penambahan tatanan seperti kawasan pariwisata yang melibatkan peran serta masyarakat, juga sosialisasi kesehatan secara masif kepada masyarakat, “Dengan partispasi masyarakat, jauh lebih baik dalam mewujudkan Kabupaten sehat,” lanjutnya