Launching Pengukuran Lingkar Lengan Atas, Upaya Turunkan Angka Stunting Di Brebes
Stunting menjadi
kendala dan ancaman serius dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas
yang unggul dan tangguh baik secara fisik dan mental. Untuk itu, Pemerintah
Kabupaten Brebes menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas utama, agar
sumber daya manusia berkualitas sebagai objek dan subjek pembangunan dapat
terwujud, sebagai modal esensial bagi kemajuan bangsa.
Sebagaimana disampaikan PJ Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar,
SH, M.Hum saat Launching Pencanangan Gerakan Pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LILA) dan Minum Tablet Tambah Darah Bagi Remaja Putri, di SMP Negeri 2 Brebes,
Selasa (21/5/2024). Bahwa, gerakan ini merupakan gebrakan baru pemerintah dalam
upaya mendukung penurunan angka stunting, yang dilakukan secara serentak,
khususnya bagi anak-anak siswa atau pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP).
“Saya minta kepada segenap jajaran SMP Negeri 2 Brebesdan juga sekolah lain yang ada di Kabupaten Brebes untuk
dapat melaksanakan Gerakan Serentak Pengukuran LILA dan Minum Tablet Tambah Darah
Bagi Remaja Putri ini dengan baik. Kolaborasikan program ini dengan program
lain seperti Jumat Ceria atau Minum Tablet Tambah Darah Bagi Remaja Putri. Kampanye Aksi Bergizi dan sejenisnya, guna mengoptimalkan edukasi
dan advokasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan stunting.
Selain itu, saya minta sekolah terus berkoordinasi dengan puskesmas, dalam
mengimplementasikan program-program Kesehatan remaja guna mewujudkan sekolah dan
generasi sehat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, PJ Bupati menyampaikan keinginannya membangun
sejak awal bagaimana para remaja-remaja putri sehat sejak dini, sehingga ketika
sudah mulai menapaki langkah dewasa dan menikah akan memiliki keturunan yang
sehat, punya gizi yang cukup dan kesehatan yang bagus dalam menunjang kehidupan
anak-anak untuk pencegahan stunting.
"Saya kira akan menjadi gerakan serta motivasi kita
bersama, saling bersinergi dan berkolaborasi dari berbagai pihak terkait, untuk
kesehatan anak-anak remaja di Brebes khususnya pada tingkat pelajar SLTP,”
Terangnya.
Lebih lanjut, pengukuran LILA serentak akan menjadi basis data
Wanita Usia Subur (WUS), termasuk remaja putri, yang mengalami Kekurangan
Energi Kronik (KEK), dimana data ini akan menjadi dasar penyusunan intervensi
penanggulangan dan pencegahan stunting di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Brebes. Selain Pencanangan LILA,
kegiatan ini juga dikemas dengan Gerakan Minum Tablet Tambah Darah, yang
melibatkan remaja putri sebagai penerima manfaat.
Pemerintah berharap, kegiatan ini memotivasi sekolah-sekolah
lain untuk ikut melaksanakan kegiatan ini secara rutin, sebagai bentuk upaya
peningkatan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, yang muaranya
mendukung pencegahan stunting secara nasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Ineke Tri Sulistyowaty,
SKM, M.Kes menjelaskan, kegiatan ini merupakan inovasi baru dari Pemerintah
Kabupaten Brebes untuk penanganan stunting melalui deteksi dini Lingkar Lengan
Atas pada 5 sasaran, yaitu anak-anak remaja putri, calon pengantin kemudian Ibu
hamil, Ibu menyusui dan Wanita Usia Subur (WUS)
"Dengan inovasi baru ini sinergi antara TP PKK Kabupaten,
Dinas PPKBPPPA, Dinkes, Diskominfo, Disdikpora, Baperlitbangda dan Bappeda
secara bersama-sama, kita yakin bahwa angka stunting bisa terus kita turunkan
dan cegah,” ungkapnya.
Bersamaan dengan launching Pengukuran LILA, ada pemberian minum tablet tambah darah yang akan di
konsumsi rutin setiap minggu bagi para remaja putri.
Ineke berharap, melalui program ini dapat melihat kekurangan
energi kronis (KEK) yang berlangsung menahun, karena dalam pencegahan stunting
ukuran lingkar lengan dapat menentukan dampak kesehatan kedepan. Dimana, untuk
ukuran lingkar lengan pada anak usia 10-14 tahun tidak boleh kurang dari 16 cm,
sedangkan usia 15-17 tahun, 18,5 cm dan usia 18 tahun ke atas 23,5 cm.
"Dengan pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) serentak ini
kita sudah dapat memetakan remaja putri mana yang kira-kira memiliki resiko
kekurangan energi kronis, sehingga dapat menjadi basis kita dalam
mengintervensi dengan pemberian tablet tambah darah dan pemberian makanan tambahan yang memiliki protein hewani,”
pungkas Ineke.
Sementara itu, ketua TP PKK Kabupaten Brebes, Dewi Iwanuddin
Iskandar juga memberikan sosialisasi mengenai berbagai upaya pencegahan
stunting, diataranya mengenai Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada remaja putri
atau wanita, akibat mengalami kekurangan gizi berupa energi dan protein dalam
jangka waktu lama/kronik.
“KEK dapat dicegah dengan berbagai cara, diantaranya
melaksanakan deteksi risiko KEK dengan mengukur LiLA, memantau berat badan
secara teratur, makan beragam dengan prinsip gizi seimbang, perbanyak konsumsi
protein hewani untuk menunjang pertumbuhan remaja seperti ayam, ikan, daging,
telur, dan susu, serta menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),”
paparnya.
Tambah Dewi, salah satu Upaya lain yang dilakukan untuk menekan
angka stunting yaitu dengan Gerakan Serentak Pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LILA). Dimana, sekolah menjadi salah satu tempat pelaksanaan pengukuran LILA
serentak yang dilakukan oleh guru kepada siswi putri yang berusia 10 – 19
tahun.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda