Pelatihan Pelayanan ANC, Persalinan, Nifas, dan Skrining Hipotiroid Kongenital bagi Bidan se-Kabupaten Brebes
Brebes, 15 Oktober 2024 – Dinas
Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga
Gizi) menggelar pelatihan pelayanan antenatal care (ANC), persalinan, nifas,
dan skrining hipotiroid kongenital (SHK) bagi bidan se-Kabupaten Brebes.
Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kompetensi bidan dalam memberikan
pelayanan kesehatan ini berlangsung di Hotel Dedy Jaya Brebes selama empat
hari, dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya.
Pelatihan ini dihadiri oleh seluruh bidan puskesmas se-Kabupaten Brebes dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. "Sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat, bidan harus terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan. Pelayanan ANC, persalinan, dan nifas adalah bagian penting dalam mengawal kesehatan ibu dan bayi, sehingga bidan harus benar-benar memahami standar pelayanan yang tepat," ungkap Ineke.
Setelah sambutan dari Kepala Dinas,
acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dr.
Muhtar, SKM, M.Kes. Beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat strategis
untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Brebes. "Dengan
adanya pelatihan ini, kami berharap bidan di lapangan semakin terlatih dalam
menangani pelayanan ANC, persalinan, nifas, serta mampu mendeteksi dini
hipotiroid kongenital yang merupakan salah satu penyebab keterlambatan
perkembangan anak," jelas Dr. Muhtar.
Pelatihan ini menghadirkan
narasumber dari kalangan medis yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya,
yaitu dr. Sigit, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi, serta dr. Ratna Dwi,
Sp.A, spesialis anak. Kedua dokter ini memberikan materi-materi terkait
prosedur pelayanan ANC, teknik persalinan yang aman, penanganan masa nifas, dan
pentingnya deteksi dini hipotiroid kongenital (SHK) pada bayi baru lahir.
Pelatihan ini mendapat sambutan
antusias dari para peserta. Salah satu bidan peserta menyampaikan bahwa
pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan praktis dan
teori yang diperlukan dalam menangani ibu hamil dan bayi. “Materi yang diberikan
sangat relevan dengan kondisi di lapangan, terutama dalam memastikan pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang berkualitas,” ujar salah satu bidan dari Puskesmas
Jatibarang.
Pada hari kedua, pelatihan
dilaksanakan secara hybrid. Sebagian materi disampaikan secara daring langsung
dari RS Karyadi Semarang, yang dikenal sebagai salah satu rumah sakit rujukan
di Jawa Tengah. Materi dari RS Karyadi berfokus pada penanganan persalinan dan
deteksi dini SHK, yang sangat penting untuk dilakukan di fasilitas kesehatan
tingkat pertama seperti puskesmas. Selain itu, Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat, Dr. Muhtar, SKM, M.Kes, dan Subkoordinator Kesga Gizi, Nurul Aeni,
SKM, juga memberikan materi tambahan terkait pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Pelatihan yang berlangsung selama
empat hari ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bidan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sesuai standar nasional.
Selain itu, bidan juga didorong untuk aktif dalam melakukan deteksi dini hipotiroid
kongenital, karena penyakit ini dapat berdampak serius pada perkembangan anak
jika tidak segera ditangani.
Dengan adanya pelatihan ini, Dinas
Kesehatan Kabupaten Brebes berharap agar seluruh bidan di Kabupaten Brebes
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif, sehingga kesehatan ibu
dan anak di daerah ini dapat terus ditingkatkan. Program pelatihan seperti ini
juga diharapkan dapat menjadi kegiatan rutin untuk terus memperbarui dan
meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, demi tercapainya pelayanan kesehatan
yang optimal di Kabupaten Brebes.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda