Rabu, 16 Oktober 2024

Pelatihan Pelayanan ANC, Persalinan, Nifas, dan Skrining Hipotiroid Kongenital bagi Bidan se-Kabupaten Brebes

 


Brebes, 15 Oktober 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga Gizi) menggelar pelatihan pelayanan antenatal care (ANC), persalinan, nifas, dan skrining hipotiroid kongenital (SHK) bagi bidan se-Kabupaten Brebes. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kompetensi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan ini berlangsung di Hotel Dedy Jaya Brebes selama empat hari, dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya.

Pelatihan ini dihadiri oleh seluruh bidan puskesmas se-Kabupaten Brebes dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. "Sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat, bidan harus terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan. Pelayanan ANC, persalinan, dan nifas adalah bagian penting dalam mengawal kesehatan ibu dan bayi, sehingga bidan harus benar-benar memahami standar pelayanan yang tepat," ungkap Ineke.


Setelah sambutan dari Kepala Dinas, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dr. Muhtar, SKM, M.Kes. Beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat strategis untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Brebes. "Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap bidan di lapangan semakin terlatih dalam menangani pelayanan ANC, persalinan, nifas, serta mampu mendeteksi dini hipotiroid kongenital yang merupakan salah satu penyebab keterlambatan perkembangan anak," jelas Dr. Muhtar.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari kalangan medis yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya, yaitu dr. Sigit, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi, serta dr. Ratna Dwi, Sp.A, spesialis anak. Kedua dokter ini memberikan materi-materi terkait prosedur pelayanan ANC, teknik persalinan yang aman, penanganan masa nifas, dan pentingnya deteksi dini hipotiroid kongenital (SHK) pada bayi baru lahir.

Pelatihan ini mendapat sambutan antusias dari para peserta. Salah satu bidan peserta menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan praktis dan teori yang diperlukan dalam menangani ibu hamil dan bayi. “Materi yang diberikan sangat relevan dengan kondisi di lapangan, terutama dalam memastikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas,” ujar salah satu bidan dari Puskesmas Jatibarang.

Pada hari kedua, pelatihan dilaksanakan secara hybrid. Sebagian materi disampaikan secara daring langsung dari RS Karyadi Semarang, yang dikenal sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Jawa Tengah. Materi dari RS Karyadi berfokus pada penanganan persalinan dan deteksi dini SHK, yang sangat penting untuk dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas. Selain itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dr. Muhtar, SKM, M.Kes, dan Subkoordinator Kesga Gizi, Nurul Aeni, SKM, juga memberikan materi tambahan terkait pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sesuai standar nasional. Selain itu, bidan juga didorong untuk aktif dalam melakukan deteksi dini hipotiroid kongenital, karena penyakit ini dapat berdampak serius pada perkembangan anak jika tidak segera ditangani.

Dengan adanya pelatihan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berharap agar seluruh bidan di Kabupaten Brebes dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif, sehingga kesehatan ibu dan anak di daerah ini dapat terus ditingkatkan. Program pelatihan seperti ini juga diharapkan dapat menjadi kegiatan rutin untuk terus memperbarui dan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, demi tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal di Kabupaten Brebes.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda