Sosialisasi Inovasi Pandu Serasi di Kabupaten Brebes: Upaya Peningkatan Sanitasi Lingkungan dan Program Labelisasi
Brebes, 26 September 2024 – Dalam
upaya meningkatkan capaian Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan
labelisasi bagi Tempat Pengelolaan Pangan, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes
mengadakan Pertemuan Sosialisasi Inovasi Pandu Serasi (Pendampingan Terpadu
SLHS dan Labelisasi). Acara yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten
Brebes ini dihadiri oleh Sanitarian/Tenaga Sanitasi Lingkungan dari seluruh
Puskesmas di Kabupaten Brebes.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB
dan dibuka secara resmi oleh Dhian Irawati Sutrisno, SKM, yang mewakili Kepala
Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Dalam
sambutannya, Dhian menyampaikan pentingnya menerapkan inovasi Pandu Serasi
sebagai langkah strategis untuk meningkatkan capaian SLHS dan labelisasi TPP di
Kabupaten Brebes. Ia menekankan bahwa inovasi tersebut melibatkan TSL
puskesmas, TSL di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, seksi P2 Yankes Dinas
Kesehatan Kab Brebes, Laboratorium Kesehatan Kabupaten Brebes dan DPMPTSP
Kabupaten Brebes yang mengeluarkan SLHS dan labelisasi via OSS .
"Inovasi Pandu Serasi ini
mengedepankan pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai pihak, termasuk
pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Melalui pendampingan yang
berkelanjutan, kami berharap dapat menciptakan kesadaran pelaku usaha UMKM
tentang pentingnya kepemilikan SLHS maupun Labelisasi sekaligus memastikan
keamanan pangan dan higiene sanitasi pangan di masyarakat sudah sesuai dengan
standar," ujar Dhian dalam sambutannya.
Dalam pertemuan ini, hadir sebagai
narasumber utama Zaenal Untung dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Brebes. Zaenal Untung menyampaikan materi
mengenai pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penerbitan SLHS dan
labelisasi Ia juga memaparkan tentang proses labelisasi, yakni penandaan atau
sertifikasi bagi sarana TPP yang telah memenuhi standar kesehatan dan
lingkungan sesuai Permenkes No 14 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan
Produk Pada Penyelenggaraan Peruzinan Berusaha Sektor Kesehatan
Zaenal menjelaskan lebih lanjut
bahwa Pandu Serasi tidak hanya sekadar inovasi dalam bidang kesehatan
masyarakat, tetapi juga sebagai wujud nyata petugas dalam mendampingi pelaku
usaha dalam membuat NIH sampai dengan penerbitan SLHS maupun labelisasi
. Dengan adanya kepemilikan
labelisasi bagi Rumah makan, kantin dan gerai pangan jajanan maupun SLHS bagi
catering, Depot Air Minum, Restoran dan TPP tertentu di lingkungannya ,
masyarakat pun yakin bahwa pangan yang dikonsumsi aman dan terbina oleh Dinas
Kesehatan
"Program labelisasi ini
diharapkan dapat mendorong komitmen bersama dalam menjaga standar kesehatan,
baik di fasilitas umum, rumah tangga, maupun fasilitas kesehatan. Kami akan
melakukan pendampingan terhadap seluruh Puskesmas untuk memastikan program ini
berjalan optimal di setiap kecamatan," ungkap Zaenal.
Setelah pemaparan materi, acara
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipimpin oleh moderator. Para peserta
sangat antusias dalam mengajukan berbagai pertanyaan, khususnya terkait
tantangan yang dihadapi dalam penerapan inovasi Pandu Serasi di lapangan.
Sejumlah sanitarian dari Puskesmas mengungkapkan bahwa kendala utama yang
dihadapi adalah minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya SLHS dan
labelisasi, serta masih adanya masyarakat yang belum tahu alur pembuatan SLHS
dan labelisasi.
Menanggapi hal tersebut, Zaenal
menekankan pentingnya peran sanitarian/TSL sebagai ujung tombak di lapangan
dalam melakukan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat. Ia juga
mengingatkan agar seluruh petugas dapat bekerja sama dengan instansi terkait dan
komunitas lokal untuk mempercepat implementasi program ini. Selain itu, Dinas
Kesehatan juga siap mendukung penuh kebutuhan pelatihan dan sumber daya untuk
mempermudah pelaksanaan inovasi Pandu Serasi dengan menjaring usulan pelatihan
higiene sanitasi dari bawah/bottom up.
Selain itu, acara ini juga menjadi
wadah bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam
meningkatkan kualitas sanitasi pangan di wilayah masing-masing. Para peserta
berdiskusi mengenai berbagai praktik terbaik yang dapat diadopsi oleh Puskesmas
lain untuk mencapai target SLHS dan labelisasi yang telah ditetapkan.
Pertemuan sosialisasi yang
berlangsung hingga siang hari ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam bagi para sanitarian/TSL dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Inovasi Pandu Serasi diharapkan menjadi solusi komprehensif untuk mengatasi
tantangan sanitasi dan keamanan pangan di Kabupaten Brebes dan mewujudkan
pangan yang aman lebih bersih, dan sehat,
Acara diakhiri dengan foto bersama
dan penutupan oleh Dhian Irawati, yang menyampaikan harapannya agar seluruh
peserta dapat segera menindaklanjuti Rencana Tindak Lanjut hasil sosialisasi
ini di wilayah kerja masing-masing. Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi
dan pelaporan berkala terkait perkembangan penerapan program ini di setiap
Puskesmas, sehingga dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan
setiap 3 bukan sekali.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda