Kamis, 26 September 2024

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Kemitraan JKN di Kabupaten Brebes

 


Brebes– Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Kemitraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Jumat, 27 September 2024, bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Rapat ini dilakukan secara hybrid, yang memungkinkan peserta hadir secara langsung maupun daring, dengan tujuan memperkuat sinergi antarinstansi dalam rangka optimalisasi pelaksanaan program JKN di Kabupaten Brebes.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting dari instansi pemerintah dan layanan kesehatan. Di antara peserta yang terlibat adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, BPJS Kesehatan Cabang Brebes, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDM) Kabupaten Brebes, Dinas Sosial Kabupaten Brebes, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Brebes, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Brebes, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Brebes, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Brebes, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Brebes, Kementerian Agama Kabupaten Brebes, serta seluruh Camat di Kabupaten Brebes. Selain itu, seluruh rumah sakit negeri dan swasta se-Kabupaten Brebes, puskesmas, 292 kepala desa, serta Paguyuban Camat dan Kepala Desa Kabupaten Brebes juga turut berpartisipasi dalam rapat ini.

Acara dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi mencapai kesuksesan program JKN di Brebes. Dalam pidatonya, Ineke menggarisbawahi bahwa program JKN merupakan komponen kunci dalam mewujudkan akses layanan kesehatan yang merata bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di pedesaan dan daerah terpencil.

“Kita semua berkumpul di sini dengan satu tujuan yang sama, yaitu memastikan bahwa setiap warga Brebes mendapatkan layanan kesehatan yang layak melalui Jaminan Kesehatan Nasional. Namun, ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, sektor kesehatan, dan BPJS Kesehatan sangat krusial untuk memastikan keberhasilan program ini,” ujar Ineke dalam sambutannya.

Ineke juga menegaskan pentingnya peran aktif dari seluruh peserta, baik dari pemerintah daerah, puskesmas, rumah sakit, maupun kepala desa, dalam mengedukasi masyarakat mengenai hak-hak mereka dalam program JKN serta mempermudah akses layanan kesehatan. "Melalui rapat koordinasi ini, kita harus membangun komitmen bersama untuk terus mendukung pelaksanaan JKN, mulai dari peningkatan akses, penguatan pelayanan, hingga pengawasan pelaksanaan di lapangan," lanjutnya.

Rapat koordinasi ini melibatkan sesi diskusi yang intens dan tanya jawab antar peserta. Beberapa isu penting yang dibahas meliputi tantangan yang dihadapi dalam penerapan JKN di lapangan, seperti pendataan masyarakat yang belum terdaftar, kendala akses layanan kesehatan di daerah terpencil, serta upaya peningkatan kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan.

BPJS Kesehatan Cabang Brebes juga memaparkan data terkait cakupan layanan JKN di Kabupaten Brebes, serta rencana pengembangan layanan berbasis teknologi yang diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat terhadap informasi layanan JKN. "Kami terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan, termasuk dengan menghadirkan inovasi digital yang akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi serta layanan JKN secara lebih cepat dan efisien," ujar perwakilan dari BPJS Kesehatan.

 

Di sisi lain, Dinas Sosial dan Disdukcapil Kabupaten Brebes membahas pentingnya validasi data kependudukan sebagai dasar untuk menjamin bahwa setiap warga Brebes, terutama mereka yang tergolong dalam kelompok miskin, dapat terdaftar sebagai peserta JKN. Proses validasi ini, menurut mereka, menjadi tantangan tersendiri karena adanya perubahan data yang belum terintegrasi secara menyeluruh.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) juga memberikan masukan terkait peran strategis kepala desa dalam sosialisasi JKN kepada masyarakat di tingkat desa. "Kepala desa merupakan ujung tombak dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan peran aktif mereka, program JKN dapat lebih mudah dipahami dan diakses oleh masyarakat luas," ujar perwakilan dari PMD.

Sesi tanya jawab menjadi bagian penting dari acara ini, di mana para peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan serta gagasan mereka terkait implementasi JKN di lapangan. Beberapa peserta dari puskesmas dan rumah sakit menyampaikan kendala teknis dalam penyelenggaraan layanan kesehatan, seperti terbatasnya fasilitas dan kurangnya tenaga medis di beberapa wilayah.

Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi, seperti perlunya peningkatan koordinasi antara BPJS Kesehatan dan puskesmas dalam hal administrasi klaim, serta usulan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis di tingkat puskesmas agar layanan kesehatan dapat berjalan lebih optimal.

Rapat koordinasi yang berlangsung hingga siang hari ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus mendukung pelaksanaan program JKN di Kabupaten Brebes. Seluruh instansi yang hadir sepakat untuk terus bekerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul serta memperkuat sinergi lintas sektor demi kesejahteraan masyarakat.

Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan pelaksanaan JKN di Kabupaten Brebes dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Sosialisasi Inovasi Pandu Serasi di Kabupaten Brebes: Upaya Peningkatan Sanitasi Lingkungan dan Program Labelisasi



Brebes, 26 September 2024 – Dalam upaya meningkatkan capaian Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan labelisasi bagi Tempat Pengelolaan Pangan, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengadakan Pertemuan Sosialisasi Inovasi Pandu Serasi (Pendampingan Terpadu SLHS dan Labelisasi). Acara yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes ini dihadiri oleh Sanitarian/Tenaga Sanitasi Lingkungan dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Brebes.

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Dhian Irawati Sutrisno, SKM, yang mewakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Dalam sambutannya, Dhian menyampaikan pentingnya menerapkan inovasi Pandu Serasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan capaian SLHS dan labelisasi TPP di Kabupaten Brebes. Ia menekankan bahwa inovasi tersebut melibatkan TSL puskesmas, TSL di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, seksi P2 Yankes Dinas Kesehatan Kab Brebes, Laboratorium Kesehatan Kabupaten Brebes dan DPMPTSP Kabupaten Brebes yang mengeluarkan SLHS dan labelisasi via OSS .

"Inovasi Pandu Serasi ini mengedepankan pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Melalui pendampingan yang berkelanjutan, kami berharap dapat menciptakan kesadaran pelaku usaha UMKM tentang pentingnya kepemilikan SLHS maupun Labelisasi sekaligus memastikan keamanan pangan dan higiene sanitasi pangan di masyarakat sudah sesuai dengan standar," ujar Dhian dalam sambutannya.

Dalam pertemuan ini, hadir sebagai narasumber utama Zaenal Untung dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Brebes. Zaenal Untung menyampaikan materi mengenai pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penerbitan SLHS dan labelisasi Ia juga memaparkan tentang proses labelisasi, yakni penandaan atau sertifikasi bagi sarana TPP yang telah memenuhi standar kesehatan dan lingkungan sesuai Permenkes No 14 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Peruzinan Berusaha Sektor Kesehatan

Zaenal menjelaskan lebih lanjut bahwa Pandu Serasi tidak hanya sekadar inovasi dalam bidang kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai wujud nyata petugas dalam mendampingi pelaku usaha dalam membuat NIH sampai dengan penerbitan SLHS maupun labelisasi

. Dengan adanya kepemilikan labelisasi bagi Rumah makan, kantin dan gerai pangan jajanan maupun SLHS bagi catering, Depot Air Minum, Restoran dan TPP tertentu di lingkungannya , masyarakat pun yakin bahwa pangan yang dikonsumsi aman dan terbina oleh Dinas Kesehatan

"Program labelisasi ini diharapkan dapat mendorong komitmen bersama dalam menjaga standar kesehatan, baik di fasilitas umum, rumah tangga, maupun fasilitas kesehatan. Kami akan melakukan pendampingan terhadap seluruh Puskesmas untuk memastikan program ini berjalan optimal di setiap kecamatan," ungkap Zaenal.

Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipimpin oleh moderator. Para peserta sangat antusias dalam mengajukan berbagai pertanyaan, khususnya terkait tantangan yang dihadapi dalam penerapan inovasi Pandu Serasi di lapangan. Sejumlah sanitarian dari Puskesmas mengungkapkan bahwa kendala utama yang dihadapi adalah minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya SLHS dan labelisasi, serta masih adanya masyarakat yang belum tahu alur pembuatan SLHS dan labelisasi.

Menanggapi hal tersebut, Zaenal menekankan pentingnya peran sanitarian/TSL sebagai ujung tombak di lapangan dalam melakukan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat. Ia juga mengingatkan agar seluruh petugas dapat bekerja sama dengan instansi terkait dan komunitas lokal untuk mempercepat implementasi program ini. Selain itu, Dinas Kesehatan juga siap mendukung penuh kebutuhan pelatihan dan sumber daya untuk mempermudah pelaksanaan inovasi Pandu Serasi dengan menjaring usulan pelatihan higiene sanitasi dari bawah/bottom up.

Selain itu, acara ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam meningkatkan kualitas sanitasi pangan di wilayah masing-masing. Para peserta berdiskusi mengenai berbagai praktik terbaik yang dapat diadopsi oleh Puskesmas lain untuk mencapai target SLHS dan labelisasi yang telah ditetapkan.

Pertemuan sosialisasi yang berlangsung hingga siang hari ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi para sanitarian/TSL dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Inovasi Pandu Serasi diharapkan menjadi solusi komprehensif untuk mengatasi tantangan sanitasi dan keamanan pangan di Kabupaten Brebes dan mewujudkan pangan yang aman lebih bersih, dan sehat,

Acara diakhiri dengan foto bersama dan penutupan oleh Dhian Irawati, yang menyampaikan harapannya agar seluruh peserta dapat segera menindaklanjuti Rencana Tindak Lanjut hasil sosialisasi ini di wilayah kerja masing-masing. Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi dan pelaporan berkala terkait perkembangan penerapan program ini di setiap Puskesmas, sehingga dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan setiap 3 bukan sekali.


Kamis, 19 September 2024

Tim Ombudsman Republik Indonesia Lakukan Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes

 


Brebes, 19 September 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes hari ini menerima kunjungan Tim Ombudsman Republik Indonesia yang melakukan Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2024. Rombongan Tim Ombudsman yang hadir disambut langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, di Kantor Dinas Kesehatan Brebes.

Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin Ombudsman dalam rangka memastikan standar pelayanan publik yang sesuai dengan peraturan dan pedoman yang telah ditetapkan pemerintah. Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menjadi salah satu instansi yang dinilai pada tahun ini, dengan fokus pada beberapa aspek pelayanan, seperti ketersediaan informasi, kemudahan akses layanan, sarana prasarana pendukung, serta kepatuhan terhadap aturan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaan penilaian, Tim Ombudsman melakukan pengecekan ke beberapa unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Brebes yang dinilai memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Mereka meninjau berbagai elemen yang berhubungan langsung dengan masyarakat, seperti tata kelola pelayanan, transparansi informasi, serta kesesuaian prosedur administrasi.

Penilaian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana instansi pemerintah daerah, termasuk Dinas Kesehatan, menjalankan tugasnya sesuai standar yang ditetapkan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Proses evaluasi berjalan dengan baik, dan Tim Ombudsman memberikan beberapa catatan serta masukan untuk peningkatan kualitas pelayanan di masa mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas penilaian yang telah dilakukan oleh Tim Ombudsman. Menurutnya, penilaian ini bukan hanya sebagai bentuk pengawasan, tetapi juga menjadi kesempatan bagi Dinas Kesehatan untuk terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

"Alhamdulillah, proses penilaian berjalan dengan baik. Kami sangat mengapresiasi masukan dan koreksi yang diberikan oleh Tim Ombudsman. Ini akan menjadi acuan bagi kami untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan, demi tercapainya kepuasan masyarakat yang lebih optimal," ujar Ineke.


Lebih lanjut, Ineke menambahkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berkomitmen untuk segera menindaklanjuti segala masukan dan koreksi yang disampaikan, agar pelayanan yang diberikan semakin prima dan sesuai harapan masyarakat. Menurutnya, pelayanan publik yang berkualitas bukan hanya tentang memenuhi standar formal, tetapi juga tentang bagaimana memberikan pengalaman yang memuaskan bagi masyarakat.

"Dengan evaluasi seperti ini, kami berharap dapat terus memperbaiki pelayanan sehingga masyarakat merasa lebih terlayani dengan baik, lebih cepat, transparan, dan akuntabel. Pelayanan publik yang baik adalah cerminan dari komitmen kami sebagai pelayan masyarakat," tambahnya.

Di sisi lain, Tim Ombudsman juga berharap agar hasil penilaian ini dapat mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan publik yang efektif dan efisien dinilai sebagai faktor penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang kesehatan, yang sangat krusial bagi kualitas hidup masyarakat Brebes.

Penilaian kepatuhan pelayanan publik ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah untuk mencapai tujuan tersebut, dengan semakin memperkuat transparansi, akuntabilitas, serta kedisiplinan dalam pelayanan di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Tim Ombudsman menegaskan pentingnya perbaikan secara berkelanjutan agar pelayanan publik dapat berjalan lebih baik di masa mendatang.

Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes terus berkomitmen untuk memastikan setiap warga dapat menikmati pelayanan yang berkualitas, cepat, dan mudah diakses, sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

Rabu, 18 September 2024

Bimbingan Teknis Penguatan Program Pengendalian dan Pencegahan DBD di Kabupaten Brebes

 


Brebes, 18 September 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengadakan Pertemuan Bimbingan Teknis Penguatan Program Pengendalian dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Aula Dinas Kesehatan. Acara ini dihadiri oleh para programmer DBD dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Brebes dan dibuka oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dr. Ign. Adhi Pujo Astowo.

Dalam sambutannya, dr. Adhi Pujo Astowo menyampaikan pentingnya sinergi antara semua pihak dalam upaya pencegahan DBD, terutama dengan meningkatnya ancaman DBD di musim penghujan. "Pencegahan dan pengendalian DBD memerlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat. Oleh karena itu, pertemuan ini sangat penting untuk memperkuat strategi kita dalam menghadapi ancaman tersebut," ujarnya.

Pertemuan ini menghadirkan dua narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, yakni Sri Dewi Kristini dan Fika Ardiani, yang memberikan materi mengenai kebijakan terbaru dan langkah-langkah preventif dalam program pengendalian DBD. Selain itu, dr. Anita, Sp.KJ dari Balkesmas Semarang juga turut memberikan pemaparan tentang pentingnya pendekatan komprehensif dalam menangani kasus DBD serta menjaga kesehatan mental masyarakat di tengah ancaman penyakit ini.

Melalui kegiatan bimbingan teknis ini, diharapkan para programmer DBD di setiap Puskesmas dapat lebih memahami dan mengimplementasikan program-program pengendalian yang lebih efektif, demi menurunkan angka kasus DBD di Kabupaten Brebes.

Rapat Evaluasi Tim Pengaduan Masyarakat dan Humas Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes

 


Brebes, [17/09/2024] – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menggelar Rapat Evaluasi Tim Pengaduan Masyarakat dan Humas, yang berlangsung di Ruang Rapat Kepala Dinas Kesehatan Brebes. Rapat ini dipimpin oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Imam Budi Santoso, S.ST, M.H.Kes, dan melibatkan Bidang Pelayanan Kesehatan serta Sekretariat.

Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Tim Pengaduan Masyarakat dan Humas dalam menangani berbagai aduan masyarakat terkait pelayanan kesehatan. Imam Budi Santoso dalam arahannya menekankan pentingnya respons cepat dan efektif dari tim dalam menindaklanjuti setiap keluhan yang masuk. "Pelayanan kepada masyarakat harus selalu menjadi prioritas utama, dan pengaduan yang disampaikan harus diselesaikan dengan cepat dan tepat," ujarnya.

Bidang Pelayanan Kesehatan turut menyampaikan laporan terkait upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, serta rencana tindak lanjut untuk lebih mengoptimalkan peran tim dalam mendukung program-program kesehatan di Kabupaten Brebes.

Rapat ini juga menjadi ajang diskusi untuk mencari solusi atas berbagai kendala yang dihadapi, serta memperkuat koordinasi antar bidang dalam rangka meningkatkan citra positif Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes di mata masyarakat.

Dengan evaluasi ini, diharapkan Tim Pengaduan Masyarakat dan Humas Dinas Kesehatan Brebes dapat terus bekerja secara profesional dan berintegritas dalam melayani masyarakat Brebes.

Jumat, 13 September 2024

PENGUMUMAN

PENGUMUMAN


Dalam rangka memenuhi Asas Publisitas serta Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB) berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan dengan ini diumumkan :
Pemohon : Pemerintah Kabupaten Brebes
Alamat : Jalan Proklamasi Nomor : 77 Brebes (52219)
Status dan Penggunaan Tanah : a. Tanah Negara, b. Luas : 1.O99 M2, c, Batas-batas : Utara : Saluran Barat : Ex Kantor Kecamatan Selatan : Uun Khunaefi Timur : Hendri Gunarto, d. Penggunaan : UOBF Puskesmas Kersana
Dasar Penguasaan Tanah : 1. Surat Keterangan Desa, 2. Surat Pernyataan Penguasaan Fisik, 3. Surat Pernyataan Penguasaan Aset

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pengumuman ini, bagi pihak yang merasa keberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada Pemerintah Kabupaten Brebes dengan disertai alasan dal bukti yang kuat.

Jika setelah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pengumuman ini tidak ada pihak yang keberatan terhadap bidang tanah yang kami umumkan, maka akan diajukan permohonan hak atas tanahnya oleh Pemerintah Kabupaten Brebes.

Selasa, 10 September 2024

APA ITU MPOX DAN BAGAIMANA GEJALANYA?

 APA ITU MPOX DAN BAGAIMANA GEJALANYA

Mpox, atau lebih dikenal dengan Cacar Monyet, merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Monkeypox dan dapat menular dari hewan ke manusia maupun dari manusia ke manusia. Awalnya, virus ini ditemukan pada hewan di wilayah Afrika, khususnya pada monyet, namun kini telah menyebar ke berbagai negara dan menjadi perhatian dunia.

Gejala utama Mpox mirip dengan cacar biasa, namun cenderung lebih ringan. Gejala-gejala tersebut meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Setelah beberapa hari, penderita akan mengalami ruam kulit yang berkembang menjadi bintil-bintil berisi cairan, yang biasanya muncul di wajah, tangan, kaki, serta area tubuh lainnya. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Penularan Mpox terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit penderita, serta melalui benda-benda yang telah terkontaminasi oleh virus, seperti pakaian atau tempat tidur. Virus ini juga dapat menular melalui percikan air liur atau lendir saat seseorang batuk atau bersin.

Untuk mencegah penyebaran Mpox, masyarakat diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Beberapa langkah penting yang perlu dilakukan antara lain:

  1. Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah berinteraksi dengan orang lain atau benda-benda yang berisiko terkontaminasi.
  2. Menggunakan masker dan menjaga jarak fisik di tempat umum.
  3. Menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit atau memiliki gejala-gejala cacar monyet.
  4. Membersihkan dan mendisinfeksi lingkungan secara teratur untuk memastikan kebersihan dan mencegah virus menempel pada permukaan benda.

Meski vaksinasi untuk cacar biasa memberikan perlindungan terhadap Mpox, penanganan lebih lanjut seperti isolasi bagi pasien yang terinfeksi dan perawatan medis sangat penting untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Dengan disiplin menjalankan PHBS, kita bisa mencegah penularan Mpox dan menjaga kesehatan diri serta orang-orang di sekitar kita. Mari bersama-sama kita waspada dan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk masa depan yang lebih baik.

Senin, 09 September 2024

Pertemuan Rekonsiliasi Piutang BPJS Semester I Tahun 2024 di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes

 


Brebes, 9 September 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menggelar Pertemuan Rekonsiliasi Piutang BPJS Semester I Tahun 2024, bertempat di Aula Dinkes Brebes. Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Subbagian Keuangan, Budi Listyani, SKM, dan dihadiri oleh petugas PCare serta petugas Akuntansi dari setiap Puskesmas di Kabupaten Brebes.

Pertemuan ini bertujuan untuk melakukan rekonsiliasi atas piutang BPJS selama enam bulan pertama tahun 2024, guna memastikan keakuratan data serta penyelesaian administrasi yang lebih efisien. Dalam sambutannya, Budi Listyani menekankan pentingnya transparansi dan akurasi dalam pengelolaan keuangan, khususnya terkait BPJS, untuk mendukung pelayanan kesehatan yang optimal di setiap fasilitas kesehatan.

"Rekonsiliasi ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa seluruh klaim dan pembayaran telah tercatat dengan baik, sehingga tidak ada masalah yang berlarut-larut terkait keuangan puskesmas dengan BPJS," ujar Budi.

Kegiatan ini diikuti oleh satu orang petugas PCare dan satu orang petugas Akuntansi dari setiap Puskesmas, yang berperan penting dalam proses administrasi dan pengelolaan klaim BPJS di masing-masing fasilitas kesehatan. Selama pertemuan, para peserta juga mendapatkan pemaparan mengenai prosedur rekonsiliasi yang tepat dan efisien untuk meminimalisir kendala administrasi di masa mendatang.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan proses administrasi piutang BPJS dapat berjalan lebih lancar dan cepat, serta memperkuat sinergi antara Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dan BPJS Kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat.

Senin, 02 September 2024

Dinkes Brebes Gelar Pertemuan AMP-SR untuk Pengkajian Kematian Ibu dan Bayi

 


Brebes, 2 September 2024 — Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menyelenggarakan Pertemuan Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon (AMP-SR) atau Pengkajian Kasus Kematian Ibu dan Bayi. Acara ini dihadiri oleh para penanggung jawab AMP-SR dari berbagai Rumah Sakit Negeri dan Swasta di Kabupaten Brebes. Pertemuan berlangsung di Gedung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Brebes pada Senin, 2 September 2024.

Dalam sambutannya saat membuka pertemuan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, menyoroti pentingnya pertemuan ini sebagai upaya strategis untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi di Indonesia. "Masih tingginya AKI dan AKB menjadi salah satu masalah utama dalam sektor kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, melalui AMP-SR, kita dapat mengevaluasi dan merespon setiap kasus kematian ibu dan bayi dengan lebih cepat dan tepat," ujar Ineke.

Lebih lanjut, Ineke menekankan pentingnya kerjasama dan koordinasi antara berbagai pihak terkait dalam upaya penurunan AKI dan AKB. "Kita harus memastikan bahwa setiap rumah sakit, baik negeri maupun swasta, memiliki mekanisme pengawasan dan respon yang tepat terhadap setiap kasus kematian. Pengkajian secara mendalam terhadap setiap kasus kematian ibu dan bayi ini akan menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan yang lebih efektif," tambahnya.

Pertemuan ini juga diisi dengan diskusi mendalam mengenai kasus-kasus kematian ibu dan bayi yang terjadi di wilayah Brebes dalam beberapa tahun terakhir. Para peserta, yang terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya, berbagi pengalaman serta strategi yang telah dilakukan di masing-masing rumah sakit. Mereka juga membahas berbagai faktor penyebab kematian yang bisa dicegah dan cara-cara untuk meningkatkan respons terhadap situasi darurat.

Di akhir acara, dihasilkan beberapa rekomendasi strategis yang diharapkan dapat diterapkan oleh setiap rumah sakit di Brebes. Salah satu rekomendasi utama adalah perlunya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan berkelanjutan, serta pentingnya memperkuat sistem rujukan untuk memastikan penanganan kasus darurat maternal dan neonatal yang lebih cepat dan tepat.

Dengan terselenggaranya pertemuan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal di seluruh wilayah Brebes, serta secara bertahap menurunkan angka kematian ibu dan bayi, sebagai upaya nyata menuju pencapaian target kesehatan nasional. Dengan demikian, pertemuan AMP-SR ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperbaiki sistem kesehatan di Kabupaten Brebes, khususnya dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Peresmian Klinik Utama Brebes Eye Center di Desa Blubuk, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes

 


Brebes, 2 September 2024 — Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, mendampingi Pj Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar, SH, M.Hum, dalam peresmian Klinik Utama Brebes Eye Center yang berlokasi di Desa Blubuk, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, pada hari ini, Senin (2/9).

Dalam sambutannya, Pj Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar, SH, M.Hum, menyampaikan bahwa peresmian Klinik Utama Brebes Eye Center ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Brebes untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mata kepada masyarakat. "Kehadiran klinik ini diharapkan dapat memberikan akses layanan kesehatan mata yang lebih dekat, cepat, dan berkualitas bagi masyarakat, terutama di wilayah Kecamatan Losari dan sekitarnya," ujar Iwanuddin Iskandar.

Setelah memberikan sambutan, Pj Bupati Brebes melakukan prosesi gunting pita sebagai tanda resmi dibukanya Klinik Utama Brebes Eye Center. Acara peresmian ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, perangkat desa, serta masyarakat setempat yang antusias menyambut kehadiran klinik baru ini.

Usai meresmikan klinik, Pj Bupati Brebes didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, berkeliling meninjau ruang-ruang klinik yang dilengkapi dengan fasilitas modern untuk pemeriksaan dan perawatan kesehatan mata. Klinik ini dirancang untuk memberikan pelayanan yang komprehensif, mulai dari konsultasi, pemeriksaan diagnostik, hingga tindakan medis yang diperlukan.

Dalam kesempatan tersebut, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, menambahkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes akan terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan, termasuk kesehatan mata, guna mewujudkan masyarakat Brebes yang lebih sehat dan sejahtera. "Kami berharap dengan adanya Brebes Eye Center ini, masyarakat tidak perlu lagi pergi jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mata yang memadai," ujarnya.

Klinik Utama Brebes Eye Center diharapkan menjadi pusat rujukan kesehatan mata di Kabupaten Brebes dan sekitarnya, sekaligus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan secara merata dan berkualitas.

Dengan peresmian klinik ini, diharapkan pelayanan kesehatan mata di Kabupaten Brebes semakin meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan mata yang berkualitas dan terjangkau.

Acara peresmian diakhiri dengan sesi ramah tamah dan foto bersama, menandai sinergi dan kolaborasi yang baik antara Pemerintah Kabupaten Brebes dan masyarakat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Minggu, 01 September 2024

Apel Pagi dan Penerimaan Hadiah Lomba HUT RI ke-79 di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes

 


Brebes, 2 September 2024 — Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menggelar Apel Pagi pada hari ini, Senin (2/9), sekaligus melaksanakan penerimaan hadiah untuk lomba-lomba yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79. Apel Pagi ini dipimpin oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), Sri Nani Purwaningrum, SKM, M.Kes, dan diikuti oleh seluruh karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.

Dalam amanatnya, Sri Nani Purwaningrum, SKM, M.Kes, menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh karyawan dalam berbagai kegiatan lomba yang diadakan. "Semangat kebersamaan dan kekompakan yang telah ditunjukkan oleh seluruh karyawan dalam memeriahkan HUT RI ke-79 sangat membanggakan. Ini merupakan cerminan semangat nasionalisme yang perlu terus kita pelihara dan tingkatkan," ujarnya.

Kegiatan lomba yang diadakan dalam rangka HUT RI ke-79 meliputi berbagai kategori, mulai dari olahraga, seni, hingga kreativitas lainnya. Para pemenang lomba-lomba ini kemudian menerima hadiah secara simbolis dari Sri Nani Purwaningrum, yang secara langsung menyerahkan penghargaan kepada karyawan yang berhasil meraih prestasi.

Suasana acara berlangsung meriah dengan penuh kebersamaan. Seluruh peserta apel pagi tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan, yang dimulai dari pelaksanaan apel, pemberian penghargaan, hingga foto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan tersebut.

Sri Nani Purwaningrum berharap agar kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan semata, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan semangat kerja dan dedikasi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Brebes. "Semoga semangat yang sama dapat kita bawa dalam tugas sehari-hari untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," tambahnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berharap dapat terus memupuk semangat kebersamaan, kerja sama, dan cinta tanah air di kalangan karyawan, sehingga dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara, khususnya dalam bidang kesehatan.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk kebersamaan dan kebanggaan atas prestasi yang telah diraih.