Rabu, 30 Oktober 2024

Pertemuan Validasi Cakupan dan Logistik Program Imunisasi di Kabupaten Brebes

 


Brebes, 31 Oktober 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi menyelenggarakan pertemuan Validasi Cakupan dan Logistik Program Imunisasi. Kegiatan ini dihadiri oleh petugas imunisasi dari 38 Puskesmas se-Kabupaten Brebes dan bertujuan untuk memastikan akurasi data serta evaluasi logistik yang mendukung pelaksanaan program imunisasi di wilayah Brebes.

Pertemuan ini dibuka langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dr. Ign Adhi Pujo Astowo. Dalam sambutannya, dr. Ign Adhi menekankan pentingnya validasi data cakupan imunisasi untuk meningkatkan ketepatan dalam perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan, khususnya imunisasi.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan paparan hasil capaian program imunisasi yang disampaikan oleh Junaenatin, SKM, dan One Riza Yustina, SKM. Mereka memaparkan perkembangan serta capaian dari program imunisasi di masing-masing wilayah, serta mengevaluasi pengelolaan logistik seperti rantai dingin vaksin dan distribusi logistik ke Puskesmas.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antarpetugas kesehatan dan memastikan kelancaran dalam pelaksanaan program imunisasi demi kesehatan masyarakat Kabupaten Brebes.

Selasa, 29 Oktober 2024

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Gelar Rakor dan Evaluasi Program Kesehatan

 


Brebes, 30 Oktober 2024 - Bertempat di Aula Besar Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, digelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Kesehatan. Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, yang sekaligus memberikan paparan terkait arah kebijakan kesehatan di Kabupaten Brebes. Rapat ini dimoderatori oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Imam Budi Santoso, S.ST, M.H.

Kegiatan ini dihadiri oleh 38 Kepala UOBF Puskesmas se-Kabupaten Brebes yang berperan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di wilayah masing-masing. Rapat tersebut juga menghadirkan narasumber dari Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Brebes, Drs. Edy Kusmartono, M.Si., yang menyampaikan materi terkait pengelolaan keuangan dan anggaran kesehatan di tingkat puskesmas.

Dalam paparannya, Ineke Tri Sulistyowaty menekankan pentingnya sinergi antara puskesmas dan dinas dalam menjalankan program kesehatan, terutama dalam menjaga mutu pelayanan kesehatan. Ia juga menyoroti capaian program yang perlu ditingkatkan dan langkah strategis yang harus diambil untuk tahun mendatang.

Setelah penyampaian materi dari para narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi dialog yang interaktif. Para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan seputar tantangan serta peluang dalam pelaksanaan program kesehatan di wilayah masing-masing.

Melalui kegiatan ini, diharapkan koordinasi dan evaluasi yang dilakukan dapat semakin memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Brebes.

DINAS KESEHATAN BREBES GELAR PERTEMUAN VALIDASI DATA CAPAIAN DAN LOGISTIK IMUNISASI

 


Brebes, 29 Oktober 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi mengadakan Pertemuan Validasi Data Capaian dan Logistik Imunisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketepatan data dan memperkuat pengelolaan logistik imunisasi di seluruh Puskesmas se-Kabupaten Brebes.

Pertemuan yang digelar pada Selasa (29/10) ini dibuka oleh Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi, Neni Diana, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya, Neni Diana menekankan pentingnya akurasi data serta kesiapan logistik dalam keberhasilan program imunisasi. Ia menyampaikan, “Dengan validasi yang baik, kita dapat meminimalisir kesalahan data, serta memastikan distribusi dan penyimpanan vaksin berjalan dengan baik dan merata.”

Kegiatan ini dihadiri oleh para Petugas Imunisasi Puskesmas se-Kabupaten Brebes, yang merupakan garda terdepan dalam menjalankan program imunisasi di wilayahnya masing-masing. Dalam pertemuan ini, peserta mendapatkan dua materi utama:

  1. Pengelolaan Rantai Dingin Vaksin dan Pelaksanaan Imunisasi yang disampaikan oleh Junaenatin, SKM. Materi ini menitikberatkan pada pentingnya menjaga kualitas vaksin dengan pengelolaan rantai dingin yang baik dan konsisten, mulai dari proses distribusi hingga penyimpanan di setiap fasilitas kesehatan.
  2. Indikator Pengelolaan Data Vaksin dan Logistik Imunisasi yang dipresentasikan oleh One Riza Yustina, SKM. Dalam materi ini, One Riza menjelaskan indikator utama dalam pengelolaan data capaian serta logistik imunisasi, yang menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan ketersediaan vaksin di seluruh Puskesmas.

Dengan pertemuan ini, diharapkan setiap petugas imunisasi dapat memahami pentingnya validasi data dan pengelolaan logistik yang baik, demi terciptanya pelayanan imunisasi yang maksimal dan berkualitas.

“Pertemuan ini sangat penting bagi kami untuk memastikan distribusi dan penyimpanan vaksin berjalan dengan baik, sehingga masyarakat dapat menerima layanan imunisasi secara tepat dan merata,” ujar salah satu peserta pertemuan.

Melalui acara ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam bidang imunisasi, demi tercapainya Brebes yang sehat dan sejahtera.

Kamis, 24 Oktober 2024

DINAS KESEHATAN BREBES GELAR SOSIALISASI DAN PEMBINAAN KEAMANAN PANGAN BAGI UMKM

 


Brebes, 24 Oktober 2024 - Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Penyuluhan Keamanan Pangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Brebes. Acara yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha terkait standar keamanan pangan dalam industri rumah tangga.

Acara dibuka oleh Subkoordinator Farmamim Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Hadi Topo, S.Si., Apt., yang menyampaikan pentingnya penerapan standar keamanan pangan agar produk yang dihasilkan UMKM dapat memenuhi persyaratan kesehatan dan kualitas. Dalam sambutannya, ia juga menekankan peran UMKM dalam menjaga keamanan pangan sebagai bagian dari rantai pasok pangan yang aman dan sehat.

Pemateri pertama, apt. Yulianti Salim, S.Si., dari Seksi Farmamim, menyampaikan materi berjudul Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik, Pengaturan, dan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan. Materi ini memberikan penjelasan mendalam terkait prinsip-prinsip produksi pangan yang baik serta panduan penggunaan bahan tambahan pangan yang aman dan sesuai regulasi.

Pada sesi berikutnya, Muhamad Isah Baiquni, S.Farm., menyampaikan materi tentang Pengemasan, Penyimpanan, dan Pelabelan Pangan. Ia menjelaskan tentang pentingnya pengemasan yang baik untuk menjaga kualitas produk, serta cara penyimpanan dan pelabelan yang tepat agar produk tetap aman dikonsumsi.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Para peserta dari kalangan UMKM aktif mengajukan pertanyaan seputar tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga keamanan pangan dan mematuhi standar yang telah ditetapkan.

Diharapkan melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM di Kabupaten Brebes dapat menerapkan standar keamanan pangan dengan lebih baik, sehingga produk yang dihasilkan dapat lebih terjamin kualitas dan keamanannya untuk masyarakat luas.

Selasa, 22 Oktober 2024

Dinas Kesehatan Brebes Gelar Peningkatan Kapasitas Pencegahan Kecurangan Program JKN di FKRTL

 


Brebes, 23 Oktober 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Pelayanan dan Perijinan mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas dalam pencegahan kecurangan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) tahun 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan dan pemahaman para pengelola fasilitas kesehatan dalam mengidentifikasi serta mencegah potensi kecurangan (fraud) yang dapat terjadi dalam pelaksanaan Program JKN. Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, yang menekankan pentingnya integritas dalam menjalankan pelayanan kesehatan.

 

Kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta dari berbagai rumah sakit yang tersebar di Kabupaten Brebes. Mereka adalah perwakilan yang bertanggung jawab dalam operasional pelayanan di fasilitas kesehatan rujukan, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan Program JKN. Dalam sambutannya, Ineke Tri Sulistyowaty menyampaikan bahwa pencegahan kecurangan merupakan hal yang sangat penting demi menjaga kredibilitas dan keberlanjutan program layanan kesehatan. “Kita semua harus bersama-sama membangun budaya pelayanan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari kecurangan,” ujarnya.

 

Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka dengan menggunakan pendekatan metode ceramah, diskusi, dan sesi tanya jawab. Pemilihan metode ini dimaksudkan untuk memastikan pemahaman peserta secara optimal melalui interaksi langsung dengan para narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Narasumber pertama, Wachidanijah, SKM, M.Kes, dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan materi tentang kebijakan pencegahan dan penanganan fraud di Jawa Tengah berdasarkan Surat Edaran SE 1567/2024. Selain itu, beliau juga menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah daerah dalam mencegah dan menangani potensi kecurangan, serta strategi FKRTL dalam membangun iklim anti-kecurangan di lingkungannya. Menurut Wachidanijah, penting bagi setiap fasilitas kesehatan untuk memiliki kesadaran penuh akan risiko kecurangan serta upaya sistematis dalam mencegahnya. dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes, FISQua, Wakil Ketua PERSI Wilayah Jawa Tengah, turut menjadi narasumber dalam kegiatan peningkatan kapasitas pencegahan kecurangan program JKN. Beliau memberikan materi tentang Upaya Pencegahan dan Penanganan Kecurangan (Fraud) JKN serta Strategi FKRTL dalam Membangun Iklim Anti-Kecurangan.

 

Selanjutnya, materi dilanjutkan oleh Chohari, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tegal, yang membahas Pencegahan Kecurangan JKN dari perspektif BPJS Kesehatan. Chohari menekankan bahwa kecurangan tidak hanya berdampak pada kerugian keuangan negara, tetapi juga memengaruhi kualitas pelayanan yang diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama menjalankan prinsip kehati-hatian dalam setiap proses layanan yang diberikan.

Diskusi interaktif terjadi antara narasumber dan peserta, membahas tantangan di lapangan serta menemukan solusi-solusi konkret untuk menciptakan sistem pelayanan yang aman dan efisien. Beberapa peserta juga menyampaikan pertanyaan terkait prosedur pelaporan dugaan kecurangan dan cara penanganannya yang efektif. Dalam sesi tanya jawab, berbagai pengalaman dan praktik baik dari berbagai fasilitas kesehatan juga dibagikan, menjadikan kegiatan ini sebagai ajang pembelajaran kolektif.

 

Kegiatan peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memperkuat komitmen setiap fasilitas kesehatan rujukan di Kabupaten Brebes dalam menciptakan lingkungan pelayanan yang bersih dan bebas dari kecurangan. Di akhir acara, Ineke Tri Sulistyowaty menyampaikan harapannya agar para peserta dapat mengimplementasikan pemahaman yang diperoleh dengan baik di fasilitas kesehatan masing-masing. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita semua dapat bekerja bersama dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan yang jujur dan terpercaya,” tutupnya.

Dengan langkah ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berharap dapat mendorong seluruh fasilitas kesehatan di wilayahnya untuk mengedepankan integritas dan profesionalisme dalam menjalankan Program JKN, demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Serahkan 2 Mobil Ambulans untuk Puskesmas Luwunggede dan Kecipir

 


Brebes – Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes kembali memberikan dukungan operasional kepada fasilitas kesehatan di wilayahnya. Pada hari ini, Selasa (22/10/2024), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, didampingi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, Imam Budi Santoso, SST, M.H, secara resmi menyerahkan dua unit mobil ambulans kepada Puskesmas Luwunggede dan Puskesmas Kecipir.

Penyerahan mobil ambulans ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pelayanan darurat di kedua puskesmas tersebut. Untuk Puskesmas Kecipir, diberikan ambulans khusus yang diperuntukkan bagi penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), guna mendukung penanganan kesehatan jiwa yang lebih optimal di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, mengungkapkan harapannya agar puskesmas penerima ambulans ini dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat.

"Kami berharap ambulans ini bisa dimanfaatkan secara maksimal, khususnya dalam memberikan pelayanan darurat yang cepat dan efisien kepada masyarakat. Saya juga berpesan agar puskesmas merawat mobil ini dengan baik sehingga dapat beroperasi dalam jangka waktu yang lama dan tetap dalam kondisi prima," ujar Ineke.

Penyerahan ambulans ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan darurat, terutama di daerah-daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Ambulans khusus ODGJ yang diberikan kepada Puskesmas Kecipir menjadi langkah konkret dalam memberikan perhatian lebih pada penanganan kesehatan jiwa, yang sering kali memerlukan penanganan khusus dan berbeda dari kasus kesehatan lainnya.

Dengan adanya tambahan fasilitas ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes optimis bahwa kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Brebes dapat terus meningkat, sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam memberikan layanan kesehatan yang merata dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Gelar Evaluasi Program Imunisasi Tahun 2024


 

Brebes – Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi mengadakan pertemuan Evaluasi Program Imunisasi pada Selasa, 22 Oktober 2024. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Besar Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dan diikuti oleh 38 Programer Imunisasi dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Brebes.

Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dr. Ign. Adhi Pujo Astowo. Dalam sambutannya, dr. Adhi menekankan pentingnya peran Programer Imunisasi dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan cakupan imunisasi dasar dan imunisasi rutin di wilayah Brebes.

“Kami berharap melalui evaluasi ini, kita dapat mengevaluasi capaian dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program imunisasi. Selain itu, kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Brebes mendapatkan imunisasi yang lengkap dan tepat waktu,” ujar dr. Adhi dalam sambutannya.

Setelah sambutan pembukaan, pertemuan dilanjutkan dengan paparan capaian-capaian program imunisasi yang disampaikan oleh Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi, Neny Diana, SKM, M.Kes. Dalam paparannya, Neny memaparkan perkembangan cakupan imunisasi di Kabupaten Brebes serta tantangan yang dihadapi di lapangan, seperti akses ke wilayah terpencil dan sosialisasi mengenai pentingnya imunisasi bagi masyarakat.


Kegiatan evaluasi ini merupakan bagian dari upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dalam memperkuat program imunisasi, sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Diharapkan, melalui evaluasi ini, koordinasi antar Puskesmas dan Dinas Kesehatan semakin solid, sehingga capaian imunisasi di Kabupaten Brebes dapat terus meningkat dan terlaksana dengan lebih optimal.

Dengan semangat kebersamaan, pertemuan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap keberhasilan program imunisasi di masa yang akan datang.

Minggu, 20 Oktober 2024

Sosialisasi Percepatan Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah 2024: Komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dalam Pengelolaan Aset

 


Brebes, 21 Oktober 2024 – Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan aset daerah, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Subbagian Umum dan Kepegawaian mengadakan Pertemuan Sosialisasi Percepatan Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Aula Besar Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dan diikuti oleh 38 Pengurus Barang Pembantu dari Puskesmas se-Kabupaten Brebes.

Acara resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Imam Budi Santoso, SST, M.H, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan barang milik daerah yang tertib dan transparan. “Pengelolaan aset daerah yang baik bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk tanggung jawab kita kepada masyarakat Brebes dalam mendukung pelayanan kesehatan yang maksimal,” ujarnya.

Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidang pengelolaan aset, yaitu Dani Nur Setiyawan, SE, M.Akun, Kepala Bidang Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Brebes, serta Wiryo, SE, M.Si, Auditor Keuangan Pemerintah Daerah Muda Bidang Aset BPKAD Kabupaten Brebes. Keduanya menyampaikan materi terkait langkah-langkah strategis dan teknis dalam penyusunan laporan barang milik daerah, termasuk kebijakan terbaru yang harus dipahami oleh pengurus barang di masing-masing Puskesmas.

Dalam paparannya, Dani Nur Setiyawan menekankan pentingnya percepatan dalam penyusunan laporan untuk memastikan akurasi dan kesesuaian antara data barang milik daerah dan kebutuhan pelayanan kesehatan. Sementara itu, Wiryo memberikan penjelasan teknis mengenai tata cara pelaporan dan regulasi yang mendasari pengelolaan aset daerah sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Dengan diadakannya sosialisasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berharap seluruh pengurus barang di Puskesmas se-Kabupaten Brebes dapat lebih memahami tanggung jawab mereka dalam menjaga, mengelola, serta melaporkan aset daerah dengan baik. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional di Kabupaten Brebes.

Pertemuan ini diakhiri dengan sesi diskusi, di mana para peserta aktif bertanya dan berdiskusi terkait kendala yang dihadapi dalam proses pelaporan barang milik daerah. Dengan penuh semangat, acara ini ditutup oleh Sekretaris Dinas Kesehatan yang menyampaikan harapan agar seluruh peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan kinerja pengelolaan aset di unit kerja masing-masing.

Rabu, 16 Oktober 2024

Pelatihan Pelayanan ANC, Persalinan, Nifas, dan Skrining Hipotiroid Kongenital bagi Bidan se-Kabupaten Brebes

 


Brebes, 15 Oktober 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga Gizi) menggelar pelatihan pelayanan antenatal care (ANC), persalinan, nifas, dan skrining hipotiroid kongenital (SHK) bagi bidan se-Kabupaten Brebes. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan kompetensi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan ini berlangsung di Hotel Dedy Jaya Brebes selama empat hari, dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya.

Pelatihan ini dihadiri oleh seluruh bidan puskesmas se-Kabupaten Brebes dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. "Sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat, bidan harus terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan. Pelayanan ANC, persalinan, dan nifas adalah bagian penting dalam mengawal kesehatan ibu dan bayi, sehingga bidan harus benar-benar memahami standar pelayanan yang tepat," ungkap Ineke.


Setelah sambutan dari Kepala Dinas, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dr. Muhtar, SKM, M.Kes. Beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat strategis untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Brebes. "Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap bidan di lapangan semakin terlatih dalam menangani pelayanan ANC, persalinan, nifas, serta mampu mendeteksi dini hipotiroid kongenital yang merupakan salah satu penyebab keterlambatan perkembangan anak," jelas Dr. Muhtar.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari kalangan medis yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya, yaitu dr. Sigit, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi, serta dr. Ratna Dwi, Sp.A, spesialis anak. Kedua dokter ini memberikan materi-materi terkait prosedur pelayanan ANC, teknik persalinan yang aman, penanganan masa nifas, dan pentingnya deteksi dini hipotiroid kongenital (SHK) pada bayi baru lahir.

Pelatihan ini mendapat sambutan antusias dari para peserta. Salah satu bidan peserta menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan praktis dan teori yang diperlukan dalam menangani ibu hamil dan bayi. “Materi yang diberikan sangat relevan dengan kondisi di lapangan, terutama dalam memastikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas,” ujar salah satu bidan dari Puskesmas Jatibarang.

Pada hari kedua, pelatihan dilaksanakan secara hybrid. Sebagian materi disampaikan secara daring langsung dari RS Karyadi Semarang, yang dikenal sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Jawa Tengah. Materi dari RS Karyadi berfokus pada penanganan persalinan dan deteksi dini SHK, yang sangat penting untuk dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas. Selain itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dr. Muhtar, SKM, M.Kes, dan Subkoordinator Kesga Gizi, Nurul Aeni, SKM, juga memberikan materi tambahan terkait pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sesuai standar nasional. Selain itu, bidan juga didorong untuk aktif dalam melakukan deteksi dini hipotiroid kongenital, karena penyakit ini dapat berdampak serius pada perkembangan anak jika tidak segera ditangani.

Dengan adanya pelatihan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berharap agar seluruh bidan di Kabupaten Brebes dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif, sehingga kesehatan ibu dan anak di daerah ini dapat terus ditingkatkan. Program pelatihan seperti ini juga diharapkan dapat menjadi kegiatan rutin untuk terus memperbarui dan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, demi tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal di Kabupaten Brebes.

Selasa, 15 Oktober 2024

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Lakukan Pemusnahan Arsip, Disaksikan Oleh Sejumlah Pihak

 

Brebes, 15 Oktober 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes hari ini melaksanakan kegiatan pemusnahan arsip yang dihadiri dan disaksikan oleh sejumlah instansi terkait, termasuk Bagian Hukum Kabupaten Brebes, Inspektorat Kabupaten Brebes, dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Brebes.

Acara ini berlangsung dengan tertib di kantor Dinas Kesehatan Brebes dan diawali dengan sambutan dari Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Imam Budi Santoso, SST, MH. Dalam sambutannya, Imam menyampaikan pentingnya pemusnahan arsip sebagai bagian dari upaya tertib administrasi dan pengelolaan data yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Pemusnahan arsip ini merupakan langkah penting dalam menjaga kebersihan data dan memastikan informasi yang sudah tidak relevan atau kadaluwarsa tidak lagi memenuhi ruang administrasi, serta terhindar dari potensi penyalahgunaan,” ujar Imam.

Kegiatan ini kemudian dilanjutkan oleh Subkor Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Tri Kurniati, SKM, yang menjelaskan proses teknis pemusnahan arsip serta langkah-langkah yang diambil untuk memastikan prosedur sesuai dengan standar yang berlaku. Ia juga menekankan pentingnya pemusnahan arsip dalam rangka menjaga keamanan data dan efisiensi kinerja administrasi.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh OPD di Kabupaten Brebes semakin meningkatkan kesadaran pentingnya manajemen arsip yang baik, untuk mendukung kelancaran tata kelola pemerintahan.


Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Gelar Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia di SD Negeri 02 dan SD Negeri 05 Jatibarang Kidul

 


Brebes, 15 Oktober 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS), Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menggelar acara peringatan di SD Negeri 02 dan SD Negeri 05 Jatibarang Kidul pada hari Selasa, 15 Oktober 2024. Acara ini dihadiri langsung oleh Pj Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan, M.T beserta Pj Ketua TP PKK Kabupaten Brebes, Sri Amini Djoko Gunawan, serta sejumlah pejabat daerah lainnya seperti Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, Camat Jatibarang, Rade Andriana Younansyah, S.STP, M.Si, Kepala Puskesmas Jatibarang, Kepala Puskesmas Klikiran, serta unsur pimpinan wilayah setempat seperti Kapolsek dan Koramil Jatibarang.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama siswa sekolah dasar, akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit. Tahun ini, peringatan HCTPS mengusung tema “Mengapa Tangan yang Bersih Masih Penting?”, yang menyoroti urgensi kebiasaan mencuci tangan sebagai bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Dalam sambutannya, Pj Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan, M.T menekankan pentingnya perilaku mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah berbagai penyakit menular, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Ia menyampaikan bahwa kebiasaan ini harus diterapkan secara konsisten baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat luas. “Tangan yang bersih adalah kunci utama untuk mencegah penyebaran penyakit. Kebiasaan mencuci tangan harus menjadi budaya sehari-hari kita semua,” ujar Pj Bupati.

Setelah sambutan dari Pj Bupati, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan mengenai kebersihan tangan, terutama di kalangan anak-anak sekolah dasar. "Mencuci tangan dengan sabun adalah langkah sederhana yang memiliki dampak besar dalam mencegah penyebaran penyakit," ungkapnya.

Camat Jatibarang, Rade Andriana Younansyah, S.STP, M.Si, juga memberikan sambutannya, di mana ia mengapresiasi kolaborasi yang baik antara berbagai pihak dalam menyukseskan kegiatan ini. "Anak-anak di sekolah dasar adalah agen perubahan bagi keluarga dan masyarakat. Dengan memberikan edukasi tentang kebersihan tangan sejak dini, kita berharap mereka akan membawa perubahan positif di lingkungan sekitarnya," ujar Camat Jatibarang.

Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan edukatif yang dipandu oleh petugas kesehatan, termasuk praktik langsung mencuci tangan yang baik dan benar dengan sabun. Selain itu, kegiatan interaktif seperti permainan edukasi turut memeriahkan suasana, membuat para siswa antusias dan terlibat penuh.

Sebagai penutup, acara ini juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize yang disambut gembira oleh para peserta. Berbagai hadiah menarik seperti perlengkapan sekolah dan alat kebersihan dibagikan kepada siswa yang beruntung, menambah keceriaan dan semangat dalam peringatan ini.

Pj Ketua TP PKK Kabupaten Brebes, Sri Amini Djoko Gunawan, turut berpesan kepada para siswa dan guru mengenai pentingnya menjaga kebersihan tangan, serta peran keluarga dalam mengajarkan kebiasaan sehat ini di rumah.

Peringatan HCTPS 2024 di SD Negeri 02 dan SD Negeri 05 Jatibarang Kidul ini mendapat apresiasi luas, termasuk dari Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, yang berharap agar kegiatan semacam ini terus dilaksanakan secara rutin di sekolah-sekolah. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya mencuci tangan, diharapkan kebiasaan ini menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Brebes.

Senin, 14 Oktober 2024

Kunjungan Pj Bupati Brebes ke Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi dalam Rangka “Pj Bupati Menyapa” Akselerasi IPM di Bidang Kesehatan dan Pendidikan

 


Brebes, 14 Oktober 2024 – Pj Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan, M.T., didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, melakukan kunjungan dan silaturahmi ke Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi, Kecamatan Bulakamba. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka program “Pj Bupati Menyapa” yang difokuskan pada Akselerasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bidang kesehatan dan pendidikan, sekaligus menyambut Hari Santri Nasional Tahun 2024.

Rombongan Pj Bupati disambut langsung oleh Pengasuh Ponpes Assalafiyah Luwungragi, KH Subkhan Makmun, beserta para santri. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 1.000 santri yang ikut serta dalam rangkaian acara, yang dimulai dengan temu santri dan dilanjutkan dengan sholat berjamaah bersama santri dan pimpinan pondok pesantren.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Brebes menekankan pentingnya kesehatan santri sebagai bagian dari upaya membangun generasi yang sehat dan cerdas. "Pondok pesantren memiliki peran penting dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul, dan kesehatan adalah faktor utama untuk mewujudkannya. Kami berharap, dengan sarana-sarana kesehatan yang memadai di pesantren, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung para santri untuk belajar dengan optimal," ujar Ir. Djoko Gunawan.

Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara Pemerintah Kabupaten Brebes dan pondok pesantren dalam rangka menciptakan Kabupaten yang sehat. Pj Bupati Brebes mengharapkan agar Ponpes Assalafiyah dapat menjadi contoh dalam penerapan pola hidup sehat di lingkungan pesantren.

Sebagai bagian dari program kesehatan, pemerintah memberikan Tablet Tambah Darah untuk para santriwati sebagai upaya menanggulangi anemia yang sering terjadi di kalangan remaja putri. Program ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kesehatan bagi generasi muda, terutama dalam mendukung tumbuh kembang yang sehat dan optimal.

Usai acara utama, dilaksanakan sesi tanya jawab antara Pj Bupati Brebes dan Kepala Dinas Kesehatan dengan para santri mengenai pentingnya menjaga kesehatan, pola makan yang baik, dan kebersihan lingkungan di pondok pesantren. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusias, ditandai dengan pemberian doorprize bagi santri yang berhasil menjawab pertanyaan.

Setelah acara tanya jawab, Pj Bupati Brebes dan seluruh hadirin melaksanakan makan siang bersama dengan Pengasuh Ponpes, yang diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai tanda keakraban dan penghargaan atas kunjungan tersebut.

Tak hanya berhenti di situ, Pj Bupati Brebes melanjutkan rangkaian agenda berikutnya, yaitu bertemu dengan Pengurus FKDT Kabupaten serta Kepala Sekolah Madrasah Diniyah (Madin) di MI Luwungragi. Pj Bupati juga mengadakan pertemuan dengan Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM), Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kabupaten, serta Guru SMP Islam Mambaul Hikmah di TBM Lumbung Baca Luwungragi.

Di lokasi berikutnya, beliau bertemu dengan Forum Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) serta pengelola PKBM Azma Maftukhin Syarif di Sekretariat PKBM. Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya Pj Bupati dalam meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas di seluruh pelosok Kabupaten Brebes.

Kunjungan Pj Bupati ke sejumlah lembaga pendidikan dan pesantren ini diharapkan bisa memperkuat program-program strategis Pemerintah Kabupaten Brebes dalam bidang kesehatan dan pendidikan, yang sejalan dengan upaya mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Brebes.

Kunjungan saya dalam rangka Kegiatan “Pj Bupati Menyapa”

 ini menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah dalam memperhatikan kesehatan dan pendidikan masyarakat, khususnya para santri yang menjadi tulang punggung masa depan bangsa. Dengan dukungan yang berkelanjutan, diharapkan Kabupaten Brebes dapat semakin maju dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Kamis, 10 Oktober 2024

Kunjungan Edukasi Kesehatan dan Gizi Anak TKIT Harapan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes

 


Brebes, 11 Oktober 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menerima kunjungan istimewa dari anak-anak Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Harapan Brebes. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan anak-anak pada konsep kesehatan dan gizi sejak dini. Rombongan anak-anak yang bersemangat, bersama para guru mereka, disambut dengan hangat oleh Seksi Kesga Gizi dari Dinas Kesehatan.

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dr. Muhtar, SKM, M.Kes., yang mengapresiasi inisiatif TKIT Harapan dalam mendidik anak-anak terkait kesehatan dan gizi. “Kami menyambut baik program ini, karena kesehatan anak adalah fondasi utama bagi generasi yang kuat dan cerdas. Edukasi seperti ini sangat penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif,” kata Dr. Muhtar dalam sambutannya.

Siti Ngaisah, S.Pd., Kepala Sekolah TKIT Harapan, juga menyampaikan harapan besar dari kegiatan ini. “Kami ingin anak-anak sejak dini paham akan pentingnya menjaga kesehatan melalui pola makan yang baik dan seimbang. Semoga mereka dapat menerapkan apa yang dipelajari di rumah dan sekolah,” ujarnya.

Selanjutnya, Subkor Gizi Dinas Kesehatan, Nurul Aeni, SKM, memberikan penjelasan mengenai profesi ahli gizi dan peran pentingnya dalam mengukur status gizi anak-anak di Posyandu. “Ahli gizi memiliki tugas utama dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat. Salah satu cara adalah melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan secara berkala di Posyandu,” jelas Nurul. Hal ini menjadi pelajaran yang berharga bagi anak-anak tentang bagaimana para ahli gizi berperan dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama anak-anak seusia mereka.


Mutia, petugas petugas Penyuluh Kesehatan Masyarakat, kemudian memberikan edukasi interaktif mengenai pentingnya makanan bergizi. Ia menyampaikan bahwa isi piring yang sehat harus terdiri dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, dan buah-buahan. Anak-anak diajak untuk memahami bahwa selain makanan bergizi, mereka juga perlu berolahraga, bermain, minum air putih yang cukup, serta tidur yang berkualitas untuk menjaga kesehatan tubuh. Penjelasan ini disertai dengan video edukasi berjudul "Isi Piringku," yang menjelaskan secara visual tentang komposisi makanan sehat dan seimbang. Terdapat pula Video Senam A Ram Sam Sam sebagai media untuk beratifitas fisik, dan senam ini di ikuti oleh anak-anak, guru serta petugas Kesehatan dari Dinkes Brebes.

Tak ketinggalan, Arlin Rakhim, S.Gz., petugas gizi dari Puskesmas Kaligangsa, memukau anak-anak dengan cerita boneka yang mengangkat tema “Bekal Sehat untuk Sekolah.” Dengan menggunakan boneka sebagai media, Arlin menjelaskan pentingnya membawa bekal makanan yang sehat ke sekolah, agar anak-anak memiliki energi yang cukup untuk belajar dan bermain. Cerita boneka ini tidak hanya membuat anak-anak tertawa, tetapi juga memberikan pelajaran yang mudah dipahami tentang kesehatan.

Acara semakin menarik dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh anak-anak. Pertanyaan yang diajukan tidak hanya mencerminkan ketertarikan mereka, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka benar-benar memahami materi yang telah disampaikan. Dalam sesi ini, anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah menarik, menambah keseruan kegiatan.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, di mana anak-anak berfoto dengan boneka Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang lucu dan menjadi favorit mereka. Foto bersama ini menjadi kenangan indah bagi anak-anak TKIT Harapan, yang pulang dengan membawa pengetahuan baru tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui pola makan yang baik dan gaya hidup aktif.

Kunjungan ini menjadi langkah kecil namun penting dalam membangun kesadaran anak-anak sejak dini tentang pentingnya kesehatan dan gizi. Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk generasi-generasi selanjutnya, demi menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Gelar Bimbingan Teknis Hasil Pengawasan Apotek dan Toko Obat

 


Brebes, 10 Oktober 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Farmasi, Makanan, dan Minuman (Farmamim) kembali melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para Apoteker Pengelola Apotek se-Kabupaten Brebes. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para apoteker ini diikuti oleh 70 peserta dan berlangsung di Gedung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Brebes.

Acara ini dimulai dengan pembukaan resmi yang disampaikan oleh Subkoordinator Farmamim Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Hadi Topo, S.Si., Apt. Dalam sambutannya, Hadi Topo menekankan pentingnya pemahaman apoteker terhadap peraturan perundang-undangan terbaru di bidang kesehatan serta kepatuhan terhadap hasil pengawasan apotek dan toko obat. Ia berharap, melalui kegiatan Bimtek ini, para apoteker semakin profesional dalam menjalankan peran dan fungsinya, terutama dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Setelah acara pembukaan, sesi pertama diisi oleh narasumber dari Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI), apt. Hanari Fajarini, S.Farm., MH, yang memaparkan materi terkait Sosialisasi Perundang-Undangan Kesehatan Terbaru. Hanari menekankan bahwa para apoteker perlu selalu mengikuti perkembangan peraturan yang terus berubah dan diperbaharui. Hal ini sangat penting, mengingat apoteker memegang peran krusial dalam penyaluran obat kepada masyarakat yang harus senantiasa sesuai dengan regulasi yang ada.

Materi kedua disampaikan oleh apt. Yulianti Salim, S.Si., dari Dinas Kesehatan Brebes. Dalam sesinya, Yulianti membahas Hasil Pengawasan Apotek dan Toko Obat serta Mekanisme Pembuatan Corrective Action and Preventive Action (CAPA). Ia menguraikan hasil evaluasi pengawasan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan terhadap apotek dan toko obat di Kabupaten Brebes, serta pentingnya pembuatan CAPA dalam mengidentifikasi dan menangani masalah yang terjadi di lapangan. "CAPA sangat penting untuk memperbaiki dan mencegah kesalahan berulang dalam operasional apotek maupun toko obat," jelas Yulianti.

Sesi ketiga yang juga merupakan sesi terakhir diisi oleh Muhamad Isah Baiquni, S.Farm. dengan materi mengenai Sosialisasi Pembuatan Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Izin Apotek (SIA) serta kaitannya dengan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK). Dalam paparannya, Isah Baiquni menjelaskan prosedur yang harus dilalui oleh apoteker dalam mengurus SIP dan SIA, serta bagaimana hal ini berkaitan dengan update data melalui SISDMK. Penggunaan SISDMK dinilai penting untuk memudahkan proses pengelolaan sumber daya manusia di bidang kesehatan, termasuk pengelolaan izin praktik apoteker.

Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan apotek di Kabupaten Brebes, khususnya dalam hal kepatuhan terhadap regulasi dan tata kelola yang baik. Peserta Bimtek merasa mendapatkan banyak manfaat dari acara ini, terutama dalam memahami lebih dalam mengenai aspek hukum dan regulasi serta bagaimana mengatasi permasalahan yang mungkin timbul di lapangan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes terus berkomitmen untuk memberikan pembinaan dan pengawasan yang optimal kepada apotek dan toko obat demi tercapainya pelayanan kesehatan yang lebih baik di wilayah Brebes. Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa setiap apoteker di Brebes selalu mengikuti perkembangan dan aturan terbaru di dunia kesehatan.

Dinas Kesehatan Brebes dan Brebes Eye Center Gelar Seminar World Sight Day: "Sayangi Kesehatan Mata Anak Anda"

 


Brebes, 10 Oktober 2024 – Dalam rangka memperingati World Sight Day, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes bekerja sama dengan Brebes Eye Center mengadakan seminar bertajuk “Sayangi Kesehatan Mata Anak Anda”. Acara yang digelar di Grand Dian Hotel ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata, terutama pada anak-anak.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari tenaga kesehatan, dokter spesialis mata, hingga perwakilan lembaga pendidikan. Diharapkan, acara ini dapat menjadi wadah edukasi dan kolaborasi antarinstansi dalam menanggulangi masalah kesehatan mata di Brebes.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan, M.T. Dalam sambutannya, Djoko Gunawan menekankan pentingnya kesehatan mata bagi generasi muda sebagai aset bangsa. Ia menyoroti angka gangguan penglihatan pada anak-anak yang semakin meningkat dan menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Brebes dalam mendukung program-program pencegahan gangguan penglihatan, khususnya di usia anak-anak.

"Gangguan penglihatan bisa menghambat masa depan anak-anak kita. Oleh karena itu, kolaborasi seperti ini sangat penting agar kita bisa mencegah dan menangani masalah ini sedini mungkin," ujar Djoko Gunawan.

Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, memberikan sambutan. Ineke menyampaikan bahwa upaya menjaga kesehatan mata sejak dini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Beliau juga mengapresiasi kerjasama dengan Brebes Eye Center yang telah berperan aktif dalam berbagai program kesehatan mata di Kabupaten Brebes.

Ineke menekankan pentingnya deteksi dini dalam mencegah gangguan penglihatan pada anak-anak, mengingat mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. "Kesehatan mata anak perlu menjadi perhatian khusus karena penglihatan yang baik sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik dan kognitif mereka," tutur Ineke.

Sebagai simbol kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor kesehatan, acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan Komitmen Bersama Penanggulangan Gangguan Penglihatan. Penandatanganan ini dilakukan oleh Pj Bupati Brebes, Kepala Dinas Kesehatan, dan perwakilan Brebes Eye Center. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antarinstansi dalam menangani berbagai isu terkait kesehatan mata di Kabupaten Brebes.

Setelah prosesi penandatanganan, seminar kesehatan dilanjutkan dengan pemaparan dari beberapa narasumber ahli. Sesi pertama disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, yang mengulas "Tren Kasus Gangguan Penglihatan di Kabupaten Brebes." Dalam paparannya, Ineke mengungkapkan bahwa kasus gangguan penglihatan, khususnya pada anak-anak, menunjukkan tren peningkatan yang memprihatinkan. Faktor penyebab yang paling dominan adalah kurangnya deteksi dini dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pemeriksaan mata secara berkala.

"Anak-anak sering kali tidak menyadari adanya masalah pada penglihatan mereka, dan orang tua juga tidak selalu peka terhadap tanda-tanda awal. Inilah yang membuat angka gangguan penglihatan pada anak masih cukup tinggi," jelas Ineke. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan fasilitas kesehatan untuk memastikan setiap anak mendapatkan pemeriksaan mata yang tepat waktu.

Materi kedua disampaikan oleh dr. Isnia Rahmi Roosdhantia, Sp.M, seorang spesialis mata dari Brebes Eye Center. Dalam presentasinya yang berjudul “Pentingnya Deteksi Dini Kesehatan Mata Anak”, dr. Isnia menjelaskan pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara berkala pada anak-anak untuk mendeteksi adanya masalah seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), dan mata malas (ambliopia). Ia juga menjelaskan cara-cara sederhana yang bisa dilakukan orang tua untuk mengidentifikasi gejala awal masalah penglihatan pada anak mereka.

"Deteksi dini bisa sangat menentukan masa depan penglihatan anak. Jika masalah ditemukan lebih awal, ada lebih banyak pilihan untuk mengatasinya dan mencegahnya menjadi lebih serius," jelas dr. Isnia.

Dengan seminar ini, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan mata anak-anak. Kolaborasi antara Dinas Kesehatan Brebes dan Brebes Eye Center merupakan langkah nyata dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dengan penglihatan yang optimal.

Acara ini menjadi bukti komitmen Kabupaten Brebes dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan mata. Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat berlanjut, dan semakin banyak program yang akan dilakukan untuk memberikan edukasi serta layanan kesehatan mata bagi masyarakat Brebes.

Sosialisasi PPPK Kabupaten Brebes Tahun 2024 Digelar Secara Hybrid

 


Brebes, 10 Oktober 2024 – Bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, sosialisasi mengenai Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Brebes Tahun 2024 berlangsung dengan sukses. Kegiatan yang diadakan secara hybrid ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada seluruh karyawan Puskesmas dan Rumah Sakit di Brebes yang akan mengikuti seleksi PPPK.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Imam Budi Santoso, SST, MH. Dalam sambutannya, Imam Budi Santoso menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membantu para calon peserta dalam mempersiapkan diri untuk seleksi PPPK, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di sektor kesehatan.

Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Brebes, termasuk Kepala Bidang Mutasi BKPSDMD, Muhamad Darmawan Adinugroho. Dalam pemaparannya, Muhamad Darmawan menjelaskan secara rinci mengenai tahapan seleksi PPPK, persyaratan, serta tips untuk memaksimalkan peluang sukses dalam mengikuti seleksi tersebut.

Para peserta yang hadir secara langsung maupun yang mengikuti melalui platform Zoom diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan selama sesi tanya jawab. Diskusi ini diharapkan dapat menghilangkan keraguan dan memberikan kejelasan terkait proses seleksi PPPK yang akan segera berlangsung.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh karyawan kesehatan di Kabupaten Brebes yang berminat mengikuti seleksi PPPK dapat lebih siap dan memahami seluruh tahapan yang akan mereka hadapi. Kegiatan ini sekaligus menunjukkan komitmen Pemkab Brebes dalam mendukung pengembangan SDM di sektor kesehatan.

Selasa, 08 Oktober 2024

Pelantikan Pimpinan Saka Bhakti Husada Kwarcab Brebes Masa Bakti 2024-2029

 


Rabu, 9 Oktober 2024, menjadi hari yang penting bagi Gerakan Pramuka di Kabupaten Brebes. Bertempat di Aula Gedung Kwartir Cabang (Kwarcab) Brebes, dilaksanakan pelantikan Pimpinan Saka Bhakti Husada Tingkat Cabang Gerakan Pramuka Kwarcab Brebes masa bakti 2024-2029. Acara ini dipimpin oleh Ir. Djoko Gunawan, M.T, selaku Ketua Kwartir Cabang Brebes, dengan Imam Budi Santoso, SST, MH, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dilantik menjadi Pimpinan Saka Bhakti Husada.

Pelantikan ini dimulai pukul 08.00 WIB, dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk para anggota pramuka, pembina, dan tamu undangan dari berbagai instansi pemerintahan. Prosesi pelantikan berjalan khidmat, diawali dengan pembacaan Surat Keputusan yang menetapkan Imam Budi Santoso sebagai Pimpinan Saka Bhakti Husada yang baru. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan naskah ikrar oleh Imam Budi Santoso, yang diikuti dengan penandatanganan naskah ikrar tersebut. Setelah prosesi pelantikan selesai, para tamu undangan turut memberikan ucapan selamat kepada pimpinan yang baru dilantik.

Setelah pelantikan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya, Ineke menyampaikan harapan agar Saka Bhakti Husada di bawah kepemimpinan yang baru dapat semakin meningkatkan peran serta dalam mendukung program kesehatan di Kabupaten Brebes, terutama di kalangan generasi muda. Ia menekankan pentingnya Saka Bhakti Husada sebagai wadah bagi anggota pramuka untuk belajar tentang kesehatan dan membekali mereka dengan pengetahuan serta keterampilan yang berguna di masyarakat.


Selain itu, Ketua Kwartir Cabang Brebes, Ir. Djoko Gunawan, M.T, dalam sambutannya juga menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pengembangan Saka Bhakti Husada sebagai salah satu satuan karya pramuka yang vital. Ia berharap agar kolaborasi antara Gerakan Pramuka dan Dinas Kesehatan dapat terus berjalan dengan baik, sehingga misi edukasi kesehatan di kalangan pramuka bisa terlaksana dengan optimal.

Setelah sesi sambutan, acara berlanjut dengan orientasi kepramukaan yang berfokus pada materi Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka dan Petunjuk Penyelenggaraan Saka Bhakti Husada. Orientasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran dan tanggung jawab anggota Saka Bhakti Husada, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk menjalankan program kesehatan di dalam gerakan pramuka.

Pelantikan ini menandai awal dari masa bakti lima tahun ke depan, di mana Saka Bhakti Husada akan berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, melalui kegiatan-kegiatan pramuka. Saka Bhakti Husada sendiri merupakan salah satu satuan karya pramuka yang fokus pada bidang kesehatan, dan diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam kampanye hidup sehat di kalangan pramuka dan masyarakat luas.

Dengan kepemimpinan baru, Saka Bhakti Husada Kabupaten Brebes diharapkan mampu berkontribusi lebih besar dalam mendukung program-program kesehatan, serta membentuk generasi pramuka yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan di sekitarnya.




Minggu, 06 Oktober 2024

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Gelar Apel Pagi dan Launching Kawasan Tanpa Rokok


Brebes, Senin, 7 Oktober 2024 – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menggelar apel pagi yang diikuti oleh seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), dan KP2K Kabupaten Brebes. Apel pagi ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes.

Dalam sambutannya, Ineke Tri Sulistyowaty menyampaikan pentingnya menjaga disiplin dan profesionalisme di lingkungan kerja, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat Brebes. “Sebagai garda terdepan dalam sektor kesehatan, kita harus terus meningkatkan kinerja, baik dalam pelayanan maupun dalam pengendalian dan pencegahan penyakit. Kerja sama dan koordinasi antarinstansi di lingkungan Dinas Kesehatan sangat penting untuk mencapai hal ini,” ungkapnya.

Selain apel pagi rutin, acara ini juga menjadi momen penting dengan dilakukannya Launching Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan bebas dari asap rokok, sesuai dengan visi pemerintah dalam mempromosikan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Peluncuran KTR tersebut ditandai dengan simbolis pemasangan stiker "Kawasan Tanpa Rokok" oleh Kepala Dinas Kesehatan, Ineke Tri Sulistyowaty, di area sekitar kantor Dinas Kesehatan.

Dalam sambutannya, Ineke menekankan bahwa penerapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan langkah strategis untuk melindungi kesehatan para pegawai dan pengunjung dari bahaya asap rokok, baik perokok aktif maupun pasif. Ia juga berharap agar seluruh pegawai dan masyarakat yang berada di lingkungan Dinas Kesehatan dapat mendukung penuh kebijakan ini. “Ini adalah upaya kecil yang bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan kita semua. Saya harap seluruh pegawai bisa menjadi pelopor dalam menyukseskan program ini,” tambahnya.

Program Kawasan Tanpa Rokok diharapkan menjadi bagian dari gerakan yang lebih besar untuk mengurangi prevalensi merokok di masyarakat Brebes, terutama di ruang-ruang publik dan perkantoran. Kebijakan ini juga selaras dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok yang telah diterbitkan pemerintah daerah, yang menekankan pentingnya menjaga udara bersih dan sehat di tempat-tempat umum.

Acara apel dan peluncuran KTR ini diakhiri dengan pemasangan stiker di beberapa titik di sekitar Dinas Kesehatan serta peninjauan singkat ke beberapa ruangan untuk memastikan implementasi awal program ini berjalan dengan baik.

Dengan adanya program Kawasan Tanpa Rokok ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes berharap dapat terus menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari paparan asap rokok, baik bagi pegawai maupun masyarakat yang menerima layanan kesehatan di lingkungan ini.





Kamis, 03 Oktober 2024

RAPAT PERSIAPAN FASILITASI RUJUKAN BALITA STUNTING DAN SOSIALISASI PERSIAPAN SURVEY STATUS GIZI INDONESIA (SSGI) DI BREBES

 


Brebes, 3 Oktober 2024 — Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga Gizi) mengadakan Rapat Persiapan Fasilitasi Rujukan Balita Stunting dan Sosialisasi Persiapan Survey Status Gizi Indonesia  (SSGI) di Brebes, serta membahas Surat Edaran Fasilitasi Balita Stunting di Aula Bupati, Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes. Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan kesehatan dan pemerintahan setempat.

Acara dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Brebes, yang diwakili oleh Drs. Apriyanto Sudarmoko,  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Baperlitbangda) Kabupaten Brebes. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya penanggulangan stunting, terutama dalam memfasilitasi rujukan balita yang mengalami stunting agar mendapatkan penanganan tepat waktu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty, SKM, M.Kes, turut memberikan arahan terkait peran penting Dinas Kesehatan dalam penanganan balita stunting di Kabupaten Brebes. Beliau menekankan pentingnya meningkatkan kerjasama antarinstansi serta masyarakat dalam mendukung program-program kesehatan, khususnya terkait stunting.

Selain itu, paparan terkait Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dr. Muhtar, SKM, M.Kes. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan mengenai rencana survei yang akan dilakukan di Kabupaten Brebes serta persiapan yang harus dilakukan untuk menyukseskan kegiatan ini. SSGI sendiri merupakan studi nasional yang bertujuan untuk memetakan status gizi masyarakat di Indonesia, khususnya anak-anak balita, sebagai upaya memperbaiki kebijakan dan intervensi penanggulangan stunting.

Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta perwakilan Tim Penggerak PKK, petugas gizi Puskesmas, dan pemerintah desa.

Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, peserta membahas strategi praktis terkait rujukan balita stunting, peran petugas kesehatan, serta langkah-langkah teknis yang diperlukan untuk memaksimalkan fasilitasi dalam penanganan balita stunting di Brebes.

Rapat ini diharapkan dapat memperkuat komitmen dan sinergi antarinstansi serta pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Brebes, sejalan dengan target nasional dalam mengurangi angka stunting di Indonesia.

Rabu, 02 Oktober 2024

Workshop Penguatan Kapasitas FKTP melalui Pemantauan Mutu Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes

 


Brebes, 2 Oktober 2024 – Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, melalui Bidang Pelayanan Kesehatan, menyelenggarakan Workshop Penguatan Kapasitas FKTP melalui Pemantauan Mutu. Acara ini berlangsung selama dua hari, dimulai dari tanggal 1 hingga 2 Oktober 2024, dengan diikuti oleh 84 peserta yang berasal dari 38 Puskesmas, 12 Klinik dan 14 Tempat Praktek Mandiri Dokter.

Setiap Puskesmas mengirimkan tim yang terdiri dari satu Pj Klaster Manajemen Puskesmas,  Ketua Tim Mutu atau penanggung jawab Tata Kelola Sumber Daya dan UKM, satu penanggung jawab klinik terpilih, dan satu TPMD (Tempat Praktek Mandiri Dokter) dari wilayah kerja puskesmas masing-masing. Pelatihan ini menggunakan metode Hybrid Learning, yang memadukan pembelajaran daring dan luring, serta diisi dengan diskusi, tugas kelompok, dan sesi tanya jawab.

Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas FKTP dalam upaya perbaikan mutu secara berkesinambungan. Fokus pelatihan meliputi pengukuran indikator mutu, pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), manajemen risiko, audit internal, serta pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) dan hasil pengukuran Indikator Nasional Mutu (INM). Sasaran workshop adalah Puskesmas, Klinik, dan TPMD di Kabupaten Brebes.

Adapun tujuan khusus dari workshop ini adalah:

  1. Memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya mutu pelayanan di FKTP.
  2. Meningkatkan keterampilan peserta dalam menilai sistem manajemen mutu.
  3. Mengevaluasi efektivitas penerapan sistem manajemen mutu dan dampaknya terhadap kinerja.
  4. Mendorong perubahan sistem manajemen dan pelayanan sesuai kebutuhan.
  5. Meningkatkan akuntabilitas FKTP dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan pengunjung.

Workshop ini menghadirkan empat narasumber ahli dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dua narasumber hadir secara luring, yang membawakan materi tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) serta Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) di Puskesmas. Sedangkan dua narasumber lainnya memberikan materi secara daring tentang Pengukuran Mutu Puskesmas melalui Indikator Nasional Mutu (INM) dan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) di klinik, serta Akreditasi TPMD.

Workshop ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di FKTP, sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menjadi lebih berkualitas, aman, dan sesuai dengan standar nasional. Dengan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan implementasi manajemen mutu yang baik, Kabupaten Brebes dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi warganya.